Oleh: Ignas Doy I
PAPUAInside.com, JAYAPURA—Up-date terbaru jumlah pasien positif tertular Coronavirus atau Covid-19 di Provinsi Papua masih tetap 3 orang. Tapi jumlah PDP terus meningkat tajam, jika dibanding sehari sebelumnya. Pada Selasa (24/03/2020) pukul 12.00 WIT, jumlah PDP 19 orang. Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) 716 orang, termasuk 5 orang Warga Negara Asing (WNA).
Namun, hingga Rabu (25/03/2020) pukul 18.00 WIT, jumlah PDP menjadi 36 orang. Sementara ODP menjadi 728 orang.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Silwanus Sumule di Jayapura, Rabu (25/03/2020) mengatakan, ke-36 orang PDP itu masing-masing RSUD Merauke 10 orang, RSUD Dok II Jayapura 4 orang, RS Provita 4 orang, RS Marthen Indey 3 orang. RSUD Abepura 2 orang, RS Bhayangkara 6 orang, RSUD Biak 2 orang, RSUD Timika 1 orang, RSUD Wamena 1 orang dan RSUD Yowari Kabupaten Jayapura 3 orang.
Ia mengatakan, khusus di RSUD Yowari Kabupaten Jayapura awalnya seorang pasien dicurigai PDP. Tapi setelah diperiksa ternyata Orang Dalam Pemantauan (ODP), sehingga dipulangkan.
Dikatakan Silwanus, kondisi kesehatan 36 PDP ini berkisar antara sakit ringan dan sakit sedang. Tapi hingga kini tak ada yang sakit berat.
“Kalau dia sakit berat dia harus dipasang ventilator,” katanya.
Dikatakannya, dengan trend pertambahan PDP di Papua ini persediaan APD sangat tak mencukupi atau hanya 54 set, makanya pihaknya terus berjuang, agar segera masuk di Jayapura.
Selain APD, jelasnya, pihaknya masih membutuhkan Rapid Diagnostic Test (RDT) dan Viral Transport Medium (VTM) atau medium untuk pengambilan sampel.
Khusus untuk APD, ujarnya, pihaknya akan mendapat bantuan APD dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kurang lebih 200 set.
“Saya saya tak tahu APD sudah tiba di Jayapura atau belum. Nanti saya cek,” terangnya.
Oleh karena itu, tukasnya, pihaknya minta kepada Kementerian Kesehatan RI, untuk membantu penanganan covid-19 di Papua, terutama RDT, bahan habis pakai dalam hal ini APD dan VTM.
“Kami tak kirim lagi sampel dahak, untuk diperiksa di Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta. Tapi kami tes sendiri di Jayapura,” ungkapnya. **