Pasien Positif Covid- 19 di Papua Masih Tetap 3, PDP jadi 36 dan ODP 728

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Silwanus Sumule. (Foto: Ignas Doy)
banner 468x60

Oleh: Ignas Doy I

PAPUAInside.com, JAYAPURA—Up-date terbaru jumlah pasien  positif tertular Coronavirus atau Covid-19 di Provinsi Papua masih tetap  3 orang. Tapi jumlah PDP  terus meningkat tajam, jika  dibanding sehari sebelumnya. Pada Selasa (24/03/2020) pukul 12.00 WIT, jumlah PDP   19 orang. Sementara  jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP)  716 orang, termasuk  5 orang  Warga Negara Asing (WNA).

banner 336x280

Namun,  hingga  Rabu (25/03/2020) pukul 18.00 WIT, jumlah PDP menjadi 36 orang. Sementara ODP menjadi 728 orang.  

Juru  Bicara  Penanganan  Covid-19 Provinsi Papua Silwanus Sumule di Jayapura,  Rabu (25/03/2020) mengatakan, ke-36 orang PDP itu masing-masing   RSUD Merauke 10 orang, RSUD  Dok II  Jayapura 4 orang,  RS Provita 4 orang, RS Marthen Indey 3 orang. RSUD Abepura 2 orang, RS Bhayangkara 6 orang,  RSUD Biak 2 orang, RSUD Timika 1 orang,  RSUD Wamena 1 orang dan  RSUD Yowari Kabupaten Jayapura  3 orang.

Ia mengatakan, khusus di RSUD  Yowari Kabupaten Jayapura awalnya seorang pasien  dicurigai  PDP. Tapi setelah diperiksa ternyata Orang Dalam Pemantauan (ODP), sehingga dipulangkan.

Dikatakan Silwanus, kondisi kesehatan 36 PDP  ini berkisar antara sakit  ringan dan sakit  sedang. Tapi hingga kini tak ada  yang sakit berat.

“Kalau dia sakit berat dia harus dipasang ventilator,” katanya.

Dikatakannya, dengan  trend pertambahan PDP di Papua ini  persediaan APD sangat tak mencukupi atau hanya 54 set, makanya pihaknya terus berjuang, agar  segera masuk di Jayapura.

Selain APD, jelasnya, pihaknya masih membutuhkan Rapid Diagnostic Test (RDT) dan Viral Transport Medium (VTM) atau medium untuk pengambilan sampel.

Khusus untuk APD, ujarnya, pihaknya akan mendapat bantuan APD dari Badan Nasional  Penanggulangan Bencana (BNPB) kurang  lebih 200 set.

“Saya saya tak tahu APD sudah tiba di Jayapura atau belum. Nanti saya cek,” terangnya.

Oleh karena  itu,  tukasnya, pihaknya minta kepada Kementerian Kesehatan RI,  untuk membantu penanganan covid-19 di Papua, terutama RDT,  bahan habis pakai dalam hal ini   APD  dan VTM.

“Kami tak kirim lagi  sampel dahak, untuk diperiksa  di Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta. Tapi kami tes sendiri di Jayapura,” ungkapnya.  **

banner 336x280