Oleh: Faisal Narwawan|
Papuainside.com, Jayapura – Situasi di Kota Wamena, Jayawijaya berangsur kondusif hingga Selasa (24/9/2019) siang, meskipun aktifitas perkantoran dan perekonomian masih lumpuh.
Sampai saat ini warga masih berkumpul di beberapa titik pengungsian, seperti di Kodim, Polres, Gereja, Kantor DPRD. ‘’Ribuan warga masih di pengungsian, tadi pagi ada yag pergi liat rumahnya, tetapi kemungkinan nanti malam kembali ke pengungsian,’’ ujar Christian warga Wamena.
Polda Papua mencatat hingga kini korban meninggal dunia dari rusuh di Wamena mencapai 23 jiwa. “Sekitar 72 orang luka-luka dan beberapa fasilitas perkantoran hangus dibakar juga 80 mobil dan 30 motor juga ikut terbakar di Wamena, termasuk rumah dan ruko warga,” ungkap Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Albert Rodja saat menjenguk korban kericuhan Waena di RS. Bhayangkara, Selasa (24/9) siang.
Lebih lanjut Kata Kapolda Papua, sebagian besar korban meninggal di Wamena karena terjebak pada saat ruko-ruko dibakar. “Jadi mereka (warga sipil) tidak bisa melarikan diri sehingga terbakar juga,” ungkapnya.
Polda Papua juga telah mengamankan 7 orang dari kericuhan tersebut.
Sementara mengenai pengungsi, Kapolda Abert Rodja mengakui hingga kini warga yang mengungsi masih menempati Polres dan juga Kodim.
“Tadi malam di Polres kami dapat laporan ada 1.500 orang begitu juga di Kodim dan gereja-gereja. Semua aman dan dijaga aparat,” ungkapnya.
Dari insiden tersebut Kapolda menegaskan hingga kini belum ada penambahan pasukan.
“Saya kira cuman 500 personil Brimob ditambah TNI di sana, tapi kita lihat dulu, bisa jadi kami tambah pasukan dari sini untuk situasi kamtibmas bisa terjaga
Sementara mengenai dugaan adanya keterlibatan Kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. **