Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura – Situasi dan kondisi di Kota Jayapura Ibu Kota Provinsi Papua pasca demo yang diikuti ribuan massa menentang persekusi dan rasisme yan dialami Mahasiswa Papua di Surabaya, kembali normal dan kondusif.
Aktivitas warga dari pagi sampai sore hari normal seperti hari-hari sebelumnya. Situasi dan kondisi berbeda saat berlangsung demo Senin (19/8) banyak toko yang berada di jalan protokol tutup, anak-anak sekolah, ASN, pegawai swasta juga pulang kerja lebih awal.
‘’Situasi hari ini, Selasa 20 Agustus 2019 pasca aksi demo dan long march, Kota Jayapura dan sekitarnya sudah berjalan normal, kegiatan ekonomi sosial dan masyarakat secara keseluruhan kembali normal dan tidak ada hal-hal yang menonjol. Tidak ada aksi-aksi susulan terkait dengan isue peristiwa di Malang dan Surabaya,’’ terang Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto kepada Papuainside.com.
Pantauan Papuainside.com di Kota Abepura, semua toko, pedagang asongan, kaki lima sudah melakukan aktifitas seperti biasa. Anak-anak berangkat ke sekolah pagi hari dan kembali pada siang hari.
‘’Tadi pagi saya antar anak-anak ke sekolah pukul 06.30 WIT dan dijemput 13.15 WIT, lalu lintas juga ramai,’’ terang Ibu Neni.
Situasi kondusif di Koya Jayapura ini menurut Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas sudah dilaporkan ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian melalui video conference. “Tadi sudah konferensi video (vicon) dengan bapak Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Albert Rodja. Kami sudah laporkan situasi aman di Jayapura,” ujarnya.
Untuk terus memberikan rasa aman kepada warga Kota, sebanyak 15 personel dari Satuan Samapta Bhayangkara dikerahkan untuk melaksanakan patroli rutin pada titik-titik kosentrasi warga yang berunjuk rasa, Senin kemarin. “Personel ini patroli di wilayah-wilayah rawan juga supaya masyarakat merasa nyaman saat beraktivitas,” ujarnya.
Gustav mengatakan pihaknya terus melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat di Kota Jayapura untuk menjaga agar tidak mudah terhasut isu provokatif yang bisa menganggu keamanan dan kenyamanan di Kota Jayapura. **