Pasar Tani Mendukung Pemulihan Ekonomi Kota Jayapura

Wakil Wali Kota Jayapura Ir Rustan Saru bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua, Tigor Naek Sinaga di Pasar Tani Taman Imbi Jayapura. (foto: Humas BI)
banner 468x60

Oleh: Nethy DS |

Papuainside.com, Jayapura – Pasar Tani yang digelar Bank Indonesia(BI) setiap bulannya bertujuan mengendalikan inflasi melalui pemotongan rantai distibusi bahan pangan, serta wadah bagi masyarakat untuk memperoleh bahan pangan secara murah dan berkualitas.

banner 336x280

Pasar Tani September 2019 dilaksanakan selama 3 hari (11-13) sebagai bentuk antisipasi risiko inflasi pada bulan September 2019.

Langkah ini diambil untuk mendukung Pemerintah Provinsi dan Kota Jayapura dalam upaya pemulihan kegiatan ekonomi Kota Jayapura pasca demo anarkis sehingga masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan harga dan pasokan bahan pangan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

‘’Pasar Tani memfasilitasi kurang lebih 12 petani dan pedagang setiap bulannya. Komoditas yang tersedia antara lain daging sapi, ayam potong, telur, cabai, bawang, ikan segar, ikan olahan, sayur dan buah-buahan. Seluruh komoditas ini dijual dengan harga 10-25% lebih murah dari harga pasar,’’ ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tigor Naek Sinaga saat pembukaan Pasar Tani, Rabu (11/9).

Foto bersama Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru dan kepala BI Perwakilan Papua Tigor Naek Sinaga di Pasar Tani Taman Imbi Jayapura. (foto: Humas BI)

Dikatakan, kelompok bahan makanan memiliki peran penting dalam pengendalian inflasi Kota Jayapura. Komoditas beras, ikan ekor kuning dan daging ayam memiliki bobot konsumsi tertinggi untuk masyakat Provinsi Papua.

Selain itu, Kelompok Bahan Makanan memberikan kontribusi kedua terbesar bagi inflasi tahunan Papua.

Adapun komoditas bahan pangan pada bulan Agustus mengalami inflasi secara tahunan 1,42% (yoy) serta inflasi secara bulanan -0,71%(mtm).  ‘’Lebih dalam lagi, komoditas dengan kontribusi terbesar untuk inflasi tahunan provinsi Papua periode Agustus adalah cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih. Untuk Kota Jayapura sendiri, komoditas bahan pangan yang memiliki kontribusi terbesar untuk inflasi bulan Agustus adalah cabai rawit, ikan cakalang dan bawang,’’ jelasnya.

Kota Jayapura memberikan kontribusi mencapai 70% terhadap total inflasi Provinsi Papua. Hal ini menandakan, ketika inflasi Kota Jayapura dapat dikendalikan, maka inflasi Provinsi Papua pun dapat terkendali.

‘’Ketersediaan pasokan bahan pangan di Kota Jayapura serta data inflasi bulan Agustus menunjukan bahwa inflasi bahan pangan kita masih terjaga pada level yang rendah dan relatif aman,’’ jelasnya.

Wali Kota Jayapura Ir Rustan Saru menhadiri pembukaan Pasar Tani di Taman Imbi, Jayapura. **

banner 336x280