Oleh: Ignas Doy
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura tengah mempersiapkan seluruh fasilitas, untuk mengoperasikan Pasar Youtefa Baru, yang direncanakan pada akhir Januari 2020 mendatang. Pasar Youtefa Baru mengambil lokasi persis di belakang Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) di Kotaraja, Distrik Abepura, Kota Jayapura.
Untuk itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Jayapura, selama sepekan ini mulai memindahkan sebanyak 1.300 pedagang, yang selama ini berjualan di Pasar Youtefa ke lokasi yang lebih representatif, yakni di Pasar Youtefa Baru.
Pemindahan para pedagang ini diawali kegiatan pengundian nomor los di Pasar Youtefa Baru pada Sabtu (11/1).
Seperti diketahui, Pasar Youtefa tak layak digunakan. Setiap tahun selalu dilanda musibah banjir, jika turun hujan. Hal ini menyebabkan transaksi jual beli di Pasar Youtefa agak tergangggu. Oleh karena itu, Pemkot Jayapura telah menyiapkan lokasi yang representatif di Pasar Youtefa Baru.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Jayapura, Robert L.N Awi, ST, MT kepada wartawan mengatakan, sehubungan dengan persiapan untuk segera mengoperasionalkan Pasar Youtefa Baru, maka pihaknya menggelar pertemuan kurang lebih hampir 20 kali dengan seluruh pedagang los dan pelataran di Pasar Youtefa Baru.
Karena itu, ucapnya, pihaknya kini mulai dengan kegiatan pengundian nomor los, khusus untuk Blok Mama-Mama Papua, dengan jenis jualan sagu dan umbi-umbian.
“Kami mulai melakukan pengundian, agar para pedagang mengetahui tempat- tempat jualan mereka dan selanjutnya mereka masuk mengisi tempat-tempat itu,” ujarnya.
Dikatakannya, khusus untuk pedagang Mama-mama Papua urang lebih 67 pedagang. Namun, baru 20 pedagang yang datang menarik undian nomor los. Sedangkan 47 pedagang lainnya belum datang menarik undian nomor los.
“Kami minta para pedagang yang sudah menarik undian los bisa menyampaikan kepada pedagang lainnya, untuk datang menarik undian los,” jelasnya.
Menurutnya, pihaknya pekan depan akan menggelar penarikan undian los, untuk jenis jualan yang lainnya. Masing-masing untuk pedagang ikan dan daging, termasuk untuk penjual los blok A dan blok B.
Dikatakannya, jumlah pedagang Mama-mama Papua yang dipindahkan ke Pasar Youtefa Baru sebanyak 380 pedagang dan sekitar 408 tempat, dengan pelbagai jenis jualan.
Ia menjelaskan, Pasar Youtefa Baru memiliki tiga (3) blok, yakni blok A untuk pedagang Mama-mama Papua, blok B khusus untuk pedagang ikan dan daging, termasuk tahu tempe dan telur. Dan blok C untuk pasar pagi untuk pedagang dari Koya dan Arso, yang akan ditempati 200 pedagang.
Kemudian Blok D yang tengah dibangun untuk los, yang akan ditempati 200 pedagang khusus barang campuran, antara lain pakaian dan barang elektronik dan lain-lain.
Dengan demikian, terangnya, di Pasar Youtefa hanya tertinggal sejumlah pedagang kios atau pedagang yang berjualan menggunakan kios.
Terlalu Sempit
Ada keluhan pedagang Mama –mama Papua bahwa tempat penjualan yang diberikan terlalu sempit, masing-masing los hanya memiliki ukuran standar yakni 1,8 X 2,2 meter dari Kementerian Pedagangan RI.
Pasalnya, pembangunan Pasar Youtefa Baru bersumber dari APBN dari Kementerian Pedagangan RI, sehingga harus ikut aturan dari Kementerian Perdagangan RI.
Menanggapi sempitnya los, menurut Awi phaknya telah menyiasati dengan menyiapkan meja besar sekalian dengan laci tempat menyimpan barang.
“Kami sudah membuat konsep meja jualan yang cukup besar, sehingga semua pedagang diharapkan punya model yang seragam, dan mejanya memiliki laci tempat menyimpan barang jualan yang tidak laku hari itu,” katanya.
Dikatakan, seharusnya barang yang tidak laku hari itu dibawa pulang ke rumah karena pasar tidak menyiapkan tempat penitipan dan pasar memang dikosongkan pada malam hari.
Pasar ditutup tiap hari setiap jam 19.00 WIT. “Pasar harus steril, karena ada petugas keamanan yang berjaga pada waktu malam hari,” ujarnya. **