Oleh: Ignas Doy I
PAPUAInside.com, JAYAPURA—Meski Kementerian Kesehatan telah membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua sebanyak 7200 Rapid Test virus corona. Tapi Pemprov Papua masih mengalami kekurangan.
“Ya, kami masih butuh 40000 – 45000 Rapid Test. Kami sedang upayakan untuk 1000 Rapid Test. Kalau mau jujur yang kita butuhkan 40000 – 45000 Rapid Test untuk seluruh Papua,” ujar Juru Bicara Satgas Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19 Provinsi Papua dr Silwanus Sumule saat jumpa pers via Zoom Streaming Kantor Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Skyland, Kota Jayapura, Sabtu (04/04/2020).
Silwanus menuturkan, pihaknya akan mendapat bantuan lagi pada akhir bulan April 2020 mendatang.
“Oleh karena itu, kami buat kebijakan Rapid Test hanya untuk periksa ODP,” katanya.
Menurutnya, Rapid Test telah distribusikan ke wilayah Animha, Mee Pago dan Mamta. Sebagian besar sudah sampai di lokasi masing-masing.
Dari 7200 Rapid Test sudah didistribusikan 400, yakni Mappi 200, Asmat 180, Nabire 280. Masih ada sejumlah kabupaten di wilayah Mee Pago yang belum terdistribusikan.
“Apabila ada ODP yang mau test gejala covid-19 bisa hubungi rumah sakit terdekat,” terangnya.
Dikatakannya, Bupati Paniai dan Bupati Yapen telah menyiapkan pesawat cargo, untuk mengambil Rapid Test di Jayapura,
Ventilator
Ia mengatakan, pihaknya punya persediaan 67-68 Ventilator atau mesin yang berfungsi untuk menunjang atau membantu pernapasan. Hanya saja, ada rumah sakit yang punya ventilator. Tapi tak ada tenaga medis. Sementara itu, ada rumah sakit yang punya tenaga medis. Tapi tak ada ventilator.
Menurutnya, ventilator juga digunakan untuk operasi penyakit lain. Apalagi untuk menjalankan ventilator ini harus ada dokter anastesi.
“Walaupun ada ventilator, tapi jika tak dokter juga percuma. Di 16 rumah sakit rujukan harus ada ventilator dan dokter,” terangnya. **