PAPUAInside.com, MANOKWARI— Kekayaan alam yang mnelimpah bukan jaminan bahwa masyarakatnya langsung kaya, Provinsi Papua Barat memiliki potensi kekayaan alam yang besar tapi menempati urutan ke-10 termiskin dari 34 provinsi di Indonesia.
Hal tersebut terungkap dalam sambutan Penjabat Gubernur Papua Komjen Pol (Pur) Drs Paulus Waterpauw M.Si pada acara rapat koordinasi investasi dan pelayanan perizinan terpadu se Provinsi Papua Barat di Manokwari, Rabu (15/06/2022).
Rapat koordinasi tersebut dihadiri Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadaida, dan sejumlah pejabat dari kementerian terkait.
‘’Provinsi Papua Barat menempati urutan ke 10 dari 34 provinsi di Indonesia dengan presentase 5,84. Jumlah penduduk miskin hingga September 2021 mencapai 21,82% yang sebelumnya 21,70% terjadi karena ketimpangan pendapatan,’’ jelasnya.
Dikatakan kemiskinan di Papua Barat adalah 21,84% atau 219.007 jiwa dari total jumlah penduduk Papua Barat1.183.107 jiwa dan masih terdapat 9 kabupaten yang memiliki penduduk miskin di atas 20%.
Di satu sisi, seperti yang dipaparkan Gubernur Waterpauw, potensi alam di Papua Barat cukup besar baik potensi tambang dan energi, bahan galian, potensi hasil hutan, lahan untuk pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan maupun potensi pariwisata.
‘’Ini merupakan modal dasar bagi pembangunan di daerah, namun demikian belum semuanya dikelola secara terintegrasi. Salah satu alasannya karena potensi-potensi sumber daya alam tersebut belum sepenuhnya mendapat perhatian yang lebih baik, di samping itujuga dokumen pendukung yang tersedia belum semuanya implementatif untuk ditawarkan ke calon investor,’’ terang Gubernur Waterpauw.
Gubernur Waterpauw menekankan agar para bupati/wali kota di Papua Barat bisa mengintegrasikan pemanfataan potensi-potensi unggulan guna mendorong investasi daerah untuk mencapai target indicator ekonomi dan pembangunan.
Kehadiran Menteri Investasi dan Penanaman Modal Bahlil Lahadaida, kata Gubernur Waterpauw semoga menjadi sinyal bahwa investasi di Papua Barat akan menjadi perhatian khusus.
‘’Moga-moga ini merupakan sinyal bahwa investasi di Papua Barat akan menjadi perhatian khusus untuk mencegah kekerdilan yang alot di Papua Barat guna peningkatan pertumbuhan ekonomi dan juga peningkatan kesejahteraan masyarakat,’’ harap mantan Kabaintelkam Polri ini. **