Panglima TNI dan Kapolri ke Wamena Mendengar Aspirasi Masyarakat

Panglima TNI Jendeeral Hadi Tjahyanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian bertatap muka dengan tokoh-tokoh masyarakat di Wamena, Jayawijaya. (foto: humas Polda Papua)
banner 468x60

Oleh: Vina Rumbewas |

Papuainside.com, Wamena– Selama berkantor kurang lebih seminggu di Papua, Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahyanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyempatkan untuk berkunjung ke Wamena, guna melihat kondisi keamanan dan berdialog langsung dengan tokoh agama dan masyarakat Jayawijaya.

banner 336x280

Ketua Forum Kordinasi Umat Beragama, Esmon Walilo kepada wartawan usai pertemuan mengatakan pertemuan ini merupakan keseriusan dari Kapolri dan Pangdlima TNI untuk mendengar masukan dari pimpinan umat dan tokoh masyarakat di Jayawijaya.

“Dalam pertemuan itu lebih banyak mereka (kapolri dan panglima) mendengar dan menampung aspirasi masyarakat terkait rasisme yang terjadi di Surabaya dan Malang,” ungkapnya.

Tambahnya, dalam membangun bangsa jangan ada yang saling menjatuhkan karena sama saja kita menghancurkan kampung sendiri.

Panglima TNI dan Kapolri juga mengunjungi aparat keamanan yang ada di Wamena Jayawijaya. (foto: humas Polda Papua)

Dikatakan, warga yang sudah tinggal di Wamena selama ini merupakan keluarga, sehingga menurutnya tidak mungkin terjadi hal-hal yang dapat merugikan mereka.

“Sudah sepakat keamanan menjadi tanggungjawab mereka dan kita semua jadi kita sama-sama menjaga,” katanya.

Selain itu untuk menjaga keamanan di Jayawijaya ada masukan terkait pembangunan mako brimob dan korem serta beberapa satuan lain.

Pada kesempatan itu dirinya juga mengkritisi penambahan pasukan di Jayawijaya yang dinilainya tidak perlu dilakukan, karena pasukan yang selama ini bertugas menurut Esmon jauh lebih mengerti karakter masyarakat setempat, dan berpikir bagaimana membangun masyarakat.

“Kearifan budaya lokal disini pasukan yang disini jauh lebih mengerti dari pada yang datang dari luar, mereka tidak mengerti apa-apa mereka hanya pikir karir,” katanya.

Ia juga membocorkan jika nantinya akan ada pertemuan lanjutan namun dengan menghadirkan tokoh OPM.

“Kita tidak bisa salahkan TNI Polri saja tapi akibat TNI/Polri dan OPM masyarakat kami yang jadi korban, sehingga beliau berjanji akan kembali untuk bicarakan ini tapi OPM harus bertanggungjawab juga,” tutupnya. **

 

 

banner 336x280