Oleh: Faisal Narwawan|
Papuainside.com, Jayapura – Pangdam XVII/Cenderawasih diharapkan, dalam menjaga keamanan di Papua melalui pendekatan budaya bukan dengan pendekatan miiteristik.
Hal tersebut ditekankan Ketua FKUB Papua Pendeta Lipiyus Biniluk usai menghadiri serah terima jabatan Pangdam XVII/Cenderawasih dari Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring kepada Mayjen TNI Herman Asaribab di Makodam Cenderawasih, Polimak Jayapura, Selasa (17/9).
“Harapan saya beliau lebih komunikatif, lakukan pendekatan budaya, jangan militeristik, sekarang bukan jamannya lagi, ” kata Pdt Lipiyus Biniluk.
Lipiyus optimis Pangdam Cenderawasih yang baru disertijab tersebut mampu melakukan pendekatan yang lebih baik mengingat bukan orang baru di Papua.
Lipiyus juga berharap, tak ada pendekatan dengan budaya luar Papua. “Maksudnya, budaya di sini itu duduk bersama, persuasif, lakukan komunikasi tidak dengan cara lain, kami kira Panglima paham karena beliau orang Papua,” tambahnya.
Sertijab berjalan penuh khidmat yang dipimpin langsung Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa.
KSAD Jenderal Andika Perkasa bersama istri saat disambut di Makodam XVII/Cenderawasih. (foto: Faisal Narwawan)
Penyambutan tari-tarian adat Papua dari berbagai suku dan juga dari masyarakat non Papua menjadi pandangan awal sesaat setelah Mayjen TNI Herman Asaribab tiba di Makodam Cenderawasih.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya dalam keterangan persnya yang diterima wartawan, Selasa (17/9) malam mengatakan, Mayjen TNI Herman Asaribab, sebelum dilantik menjadi Pangdam XVII/Cenderawasih menjabat sebagai Pangdam XII/Tpr.
“Jadi Beliau menjabat Pangdam dua kali, yaitu Pangdam XII/Tanjung Pura dan saat ini menjabat Pangdam XVII/Cenderawasih yang wilayah tanggung jawabnya meliputi Provinsi Papua,” ungkap Candra.
Mayjen TNI Herman Asaribab, merupakan putra asli Papua, lahir di Jayapura 10 Juni 1964.
Lulusan Akademi Militer tahun 1988 dan Lemhannas tahun 2014 tersebut, kaya akan pengalaman tugas dan telah menempati sejumlah jabatan penting, diantaranya Pa Sahli TK III Bid. Banusia Panglima TNI (2017), Kasdam XVII/Cen (2015), Wadan Seskoad (2015), Wadan Pussenif Kodiklatad (2015), Danrem 172/Pwy Dam XVII/Cen (2013), Dirbinsen Pussenif Kodiklatad (2011), dan Danbrigif 20/IJK Dam XVII/Cen.
‘’Hal tersebut juga menunjukkan bahwa di organisasi TNI/TNI AD setiap prajurit memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk mengembangkan pendidikan, karier, prestasi dan menempati posisi strategis, tanpa adanya diskriminasi,” ungkapnya.
Ditambahkan Candra bahwa serah terima jabatan di lingkungan TNI merupakan suatu hal yang lazim, sebagai salah satu bagian dari dinamika pengembangan kemampuan kepemimpinan, manajemen dan profesionalisme keprajuritan dalam rangka optimalisasi pencapaian tugas pokok TNI AD. **