Oleh: Ignas Doy |
Papuainside.com, Jayapura— Berbekal pengalaman menangani Program Desa Mandiri di Kalimantan Barat, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab ingin menerapkan program Desa Mandiri di Provinsi Papua.
Program Desa Mandiri ini ia lakukan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat, saat Herman Asaribab menjabat Pangdam XII/Tanjung Pura.
Demikian disampaikan Pangdam Asaribab, didampingi sang istri Ny Mudi Herman Asaribab di sela-sela Acara Lepas Sambut Pangdam XVII/Cenderawasih dari Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, SIP kepada Mayjen TNI Herman Asaribab di Halaman Makodam XVII/Cenderawasih, Bukit Polimak, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Rabu (18/9) malam.
Herman Asaribab sebelumnya menjabat sebagai Pangdam XII/Tanjung Pura, Kalimantan Barat. Sedangkan Yosua Pandit Sembiring akan melanjutkan tugas di lingkungan Mabes TNI sebagai Pa Sahli Tk. III Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI.
Turut hadir Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH, Forkopimda Papua, para Bupati, Forkopimda Kabupaten/Kota, perwakilan Kementerian/Lembaga, pimpinan perbankan, pelaku usaha, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh perempuan.
Pangdam Asaribab mengatakan, ia cukup banyak melihat baik pembangunan infrastruktur maupun Sumber Daya Alam (SDA) di Kalimantan Barat, diantaranya program Desa Mandiri.
Ia menjelaskan, Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat memberinya 7 parameter dari 52 parameter, dengan anggaran Rp 20 miliar. Gubernur Kalimantan Barat janji tahun depan akan dikasih Rp 70 miliar. Tapi saya baru berajalan setengah sudah serahkan kepada pejabat yang baru untuk melanjutkan.
“Yang saya lihat bagaimana Gubernur Kalimantan Barat mengambil sisi yang tak dilakukan oleh Desa. Desa mempunyai anggaran, tapi dia tak mampu membangun desanya itu untuk 30 tahun kedepan,” terangya.
Karena itu, katanya, Gubernur Kalimantan Barat mengambil celah yang tak bisa dimasuki oleh APBD dan APBN, yang berada di desa dan mengambil dari pihak TNI.
“Kita hanya mempunyai tenaga, mungkin pemikiran banyak dari karakter, atitute (sikap), skill yang kita miliki, untuk kita kembangkan program Desa Mandiri,” tuturnya.
Menurutnya, pihaknya mempunyai melalui prajurit- prajurit TNI yang memiliki kemampuan di bidang pendidikan, kesehatan dan di bidang-bidang lainnya, sehingga kalaupun pemerintah daerah membutuhkan, maka TNI siap membantu.
“Saya diberi lihat kemajuan pembangunan di daerah lain, untuk kemudian membantu Bapak Gubernur bangun Papua, baik infrastruktur atau pengembangan (SDA). Di Kalimantan Barat semua jalannya bagus, konektivitas antara provinsi dan kabupaten semua ada,” ungkapnya.
Sementara itu, mantan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Yosua Pandit Sembiring mengatakan, ia punya kebanggaan yang luar biasa selama mengemban tugas di Papua. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh warga Papua, untuk senantiasa belajar patuh kepada Tuhan, supaya berkat yang diberikan Tuhan menjadi berlimpah.
“Ini luar biasa Papua ini asal betul- betul kita bisa menikmati karunia yang luar biasa ini. Apabila kita patuh kepada Tuhan, maka anak cucumu akan mewarisi bumi. Ini yang perlu saya sampaikan sebagai pesan saya kepada kita semua. Bersyukur rendah hati melayani adalah ciri ciri sikap yang dimuliakan Tuhan,” imbuhnya.
Ia selalu mendengar disini bahwa Papua penuh damai. Namun pertanyaanya apakah betul -betul damai Papua ini. Kalau kita lihat tiap bulan pasti ada yang korban, baik akibat kekerasan maupun anarkis.
Gubernur Papua Lukas Enembe menuturkan, seluruh warga Papua menyampaikan selamat jalan dan selamat bertugas kepada Yosua Pandit Sembiring dan Herman Asaribab.
“Pak Asaribab dia orang Papua, saya rasa dia mengerti orang Papua dan mengerti pula persoalan yang terjadi di Papua. Bapak bertugas d Kalimantan situasi aman tak seperti persoalan di Papua,” tukas Gubernur Enembe.
“Pak Pandit akan bertugas pada bidang yang lebih luas dan besar. Tapi Bapak masih akan membantu dan memperhatikan kami di Papua,” ucap Enembe lagi. **