Oleh: Faisal Narwawan|
PAPUAinside.com, JAYAPURA – Oniara Wond,a anggota KKB yang selama ini DPO dan ditangkap Minggu (31/05/2020) merupakan adik kandung Rambo Wonda, Rambo saat ini menjalani hukumannya di lembaga permasyarakatan.
Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw mengatakan, DPO Oniara Wonda merupakan pasukan dari KKB Pimpinan Purom Okiman Wenda yang terlibat sejumlah aksi penembakan dan perampasan senjata api milik personel Polri.
Adapun daftar kekerasan yang ia lakukan antara lain pernah terlibat baku tembak dengan mantan Kapolri Jendral (Purn) Tito Karnavian yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Papua tgl 28 November tahun 2012. “Aksi-aksi yang bersangkutan dimulai pada 2011. Kemudian berlanjut dan pada 2013 Polri mengeluarkan daftar DPO setelah ada bukti-bukti,” ucap Kapolda.
Dijabarkan Paulus Waterpauw, beberapa kejahatan yang dilakukan Oniara dan kelompoknya:
1.Perampasan SMR (Senjata Mesin Ringan) jenis Arsenal di Kabupaten Puncak Jaya Januari 2011 yang mengakibatkan 1 personel Brimob Papua meninggal dunia.
2.Penembakan dan penyerangan serta perampasan senpi organik jenis revolver milik Kapolsek Mulia AKP Dominggus Awes di Bandara Mulia Puncak Jaya November 2011.
3.Perampasan senpi organik Res Lanny Jaya Jenis AK47 yang dipegang oleh Brigpol Amaludin Elwakan tahun 2011 di Tiom Kabupaten Lanny Jaya.
4.Penembakan dan penyerangan Polsek Pirime pada November tahun 2012 yang mengakibatkan tiga anggota polsek meninggal dunia.
5.Penembakan terhadap mantan Kapolri Jendral (Purn) Tito Karnavian yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Papua 28 November 2012 saat akan menuju ke TKP Polsek Pirime. Tak ada korban dalam penyerangan ini.
6.Penyerangan dan penembakan serta pencurian senjata api Anggota Polri di Jl. Trans Indawa-Pirime 28 Juli 2014.
7.Penembakan terhadap Anggota TNI 756 di lapangan Terbang di Distrik Pirime Kabupaten Lanny Jaya mengakibatkan 1 personel TNI luka tembak pada tahun 2015.
8.Penembakan terhadap personel satgassus Papua (satgas gakkum saat ini) pada Desember 2017 di Puncak Popome saat melaksanakan giat pemetaan.
9.Penembakan terhadap aparat TNI/Polri (Satgas Ops Nemangkawi) saat akan dilakukan penegakan hukum di Markas Balingga Kabupaten Lany Jaya pada 3 November tahun 2018.
Kata Kapolda Papua, Polda Papua bersama Kodam XVII/Cenderawasih akan terus melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata yang mengganggu stablitas keamanan di Provinsi Papua.
“Kami ingin sampaikan pada rekan-rekan bahwa kelompok ini ada dan miliki peralatan yang cukup. Mereka dapatkan dengan perampasan dan upaya pembelian melalui jaringan,” ucap Kapolda lagi.
Menurutnya ini sudah ada upaya modalitas yang hingga kini aparat Kepolisian terus mengungkap termasuk sumber dana yang dipakai.
“Kejahatan mereka sangat sadis, tetapi anggota kami juga paham HAM, sehingga tidak ditembak mati namun ditangkap. Jangan sampai ada pihak menyatakan penuh dengan kekerasan padahal pelaku sadis membunuh anggota kami, ada yang dihadang, ditembak dan dipotong-potong, tapi kami utamakan penegakkan hukum yang berlaku,” tutup Kapolda. **