Oleh: Ignas Doy |
Papuainside.com, Jayapura— Warga yang melintas di ring road agar tertib berlalu lintas karena ketidaktaatan bisa megakibatkan kecelakaan yang membawa maut
Imbauan tersebut disampaikan Kepala Suku atau Ondoafi Kampung Nafri, George Awi di Jayapura, Selasa (15/10).
‘’Saya mendorong mendorong pemerintah daerah, untuk menertibkan dan membuat aturan atau rambu- rambu lalu lintas di sekitar lokasi tersebut. Selain itu, ia mengusulkan pemasangan Closed Circuit Television (CCTV),’’ terang Ondo George Awi di Jayapura Selasa (15/10).
Kecelakaan maut terjadi ring road, Senin (14/10) mengakibatkan seorang pelajar Agustinus Sanjaya meninggal dunia sementara korban lain mengalami luka-luka.
Agustinus yang mengemudiakn Yamaha Mio Soul Nomor Polisi DS 5924 AW membonceng dua rekannya Valentino Duma (14) dan Emanuel Lengkong (14) bertabrakan dengan Suzuki Satrio PA 6884 RI, yang dikendarai Muhammad Hilton membonceng Lando (21).
George Awi menjelaskan, jika rambu-rambu lalu lintas di pasang akan menjadi peringatan bagi pengguna jalan untuk berhati-hati.
“Rambu lalu lintas kan fungsinya sebagai informasi dari pemerintah daerah kepada masyarakat pengguna jalan,” jelasnya.
Pihaknya mengimbau warga, agar tak menggelar aktivitas apapun di lokasi ring road tersebut. “Jika lewat ring road, saya selalu lihat sejumlah warga memarkir kendaraan pada bahu jalan, memancing, swafoto, ngobrol dan lain-lain. Padahal udah menghambat lalu lintas,” terangnya.
Dikatakannya, pemerintah daerah sudah punya rencana, untuk memungut bea masuk bagi pengemudi kemdaraan yang melewati ring road.
“Sebagai warga kota Jayapura bagaimana kita membangun kota ini ya kita harus bayar pajak, supaya dengan pajak itu pemerintah bangun lagi,” katanya.
Ia juga menghimbau warga, untuk membantu pemerintah daerah menjaga dan merawat lingkungan, dengan cara tak membuang sampah di sekitar ring road.
“Ini tempat sudah begitu bagus viewnya. Ini semua dirawat dipelihara,” ungkapnya.
Ring Road atau Fly Over yang menghubungkan Hamadi Pantai—Vihara, diresmikan Gubernur Papua Lukas Enembe pada 1 Agustus 2019, dan mulai dioperasikan September lalu. **
