Oleh: Vina Rumbewas | PAPUAInside.com, WAMENA— Nekat ke Wamena menumpang Hercules TNI AU, 10 penumpang yang menyusup tersebut dipulangkan ke daerah asal.
Sampai saat ini Bandara Wamena hanya melayani pesawat cargo dan pesawat Hercules dengan tujuan membawa barang-barang kebutuhan masyarakat dan untuk kepentingan emergency dan tertutup untuk pesawat penumpang.
Kebijakan tersebut diterapkan Pemda Jayawijaya untuk memutus rantai penyebaran pandemic covid-19 agar tidak sampai ke wilayah Pegunungan Tengah Papua.
Pembatasan penerbangan tersebut berlangsung sejak 26 Maret 2020 sampai 9 April 2020.
Dari 10 rang penumpang tersebut, dua diantaranya merupakan Anggota TNI Angkatan Darat dari KAOps Pinang Sirih Timika yang hendak ke Wamena, sedangkan 8 orang lainnya merupakan warga sipil dari Biak yang hendak ke Jayapura.
10 penumpang transit di bandara Wamena pada Sabtu (04/04/20) pagi sekitar pukul 08.00 WIT, dan langsung ditahan petugas Avseg Bandara Wamena dan Kepolisian di Apron 1 Cargo. Selanjutnya para penumpang ini langsung digiring ke ruang kedatangan bandara untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan sesuai prosedur.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua yang tiba dilokasi menyayangkan hal ini, karena pemda bersama Forkopimda baik kabupaten/kota maupun provinsi telah sepakat menutup penerbangan hingga 9 April namun masih kecolongan.
“AURI tidak memiliki komitment untuk mengindahkan keputusan yang sudah diambil bersama dan edaran gubernur jelas, tiga wilayah adat ini tidak boleh dibuka,” ungkap Bupati Banua.
Terkait ini Pemda Jayawijaya bersama Forkopimda memutuskan 10 penumpang ini dikembalikan ke daerah asal, jangan tinggal di Wamena ataupun turun di Jayapura.
Ia berharap pihak AURI paham dan bertanggungjawab di wilayah masing-masing.
“Wamena jangan dijadikan wilayah atau tempat numpang lewat penumpang, apalagi disaat-saat seperti ini, dan jangan lagi ada penumpang dari luar Wamena karena penerbangan ditutup hingga 9 April,” ujarnya.
Dirinya ingin agar wilayah Jayawijaya benar-benar bersih dari wabah Covid -19.
Sementara itu, Komandan Detasemen Angkatan Udara Wamena, Mayor Penerbang Arief Sudjatmiko, membenarkan kedatangan 10 orang yang menumpang pesawat milik TNI AU itu.
“Jadi 8 penumpang sipil ini telah diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules untuk nantinya dipulangkan kembali ke Biak, sedangkan 2 Anggota TNI-AD akan dipulangkan kembali ke Timika,” jelasnya.
Tujuan kedatangan dua anggota TNI AD KA.Ops Pinang Sirih ke Wamena sendiri untuk berkoordinasi dengan Dandim1702/ Jayawijaya terkait pergeseran pasukan.
“Selain membawa penumpang, Hercules membawa logistik untuk Batalyon 756, 721 dan 305 yang ada di Wilayah Wamena,” pungkasnya.
Sebelumnya, Mayor Arief Sudjatmiko, memastikan pihaknya akan memperketat penerbangan Hercules yang masuk ke Wamena dan memastikan tidak ada susupan penumpang.
“Saya pastikan dan yakinkan tidak ada penumpang yang on board di Hercules masuk ke Wamena selama pemberlakuan ini,” tegasnya kepada media dalam jumpa pers bersama pihak bandara dan para perwakilan maskapai di Wamena, Selasa (24/03/2020) lalu.
Menurutnya, penerbangan Hercules hanya akan membawa cargo atau muatan barang ke Wamena. Kalaupun nantinya ada penumpang, hanya melayani warga yang mau keluar dari Wamena.
“Nantinya bila ada penumpang dari Wamena yang akan bepergian ke luar Wamena itu tetap kita release namun kita berlakukan sama seperti air lines,” ujarnya saat itu.
Ia juga memastikan tidak ada pesawat TNI AU ataupun pesawat Polri yang akan masuk ke Wamena dengan membawa penumpang selama kurun waktu 14 hari kedepan. Hal ini sebagai bentuk dukungan atas kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai epidemi Covid-19 ini. **