Menkes Minta Kadinkes se Papua Serius Perhatikan Stunting dan AKI

Menkes Terawan Agus Putranto, didampingi Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, SIP, MKP, MSi dan Kepala Dinas Kesehatan Papua drg. Aloysius Giyai, menabuh Tufa, ketika membuka Rakerkesda Provinsi Papua II Tahun 2019 di Fave Hotel, Jayapura, Rabu (27/11).
banner 468x60

Oleh:  Ignas Doy |

PAPUAinside.com, Jayapura—Menkes  (Menteri Kesehatan)  Terawan Agus Putranto meminta para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Provinsi  Papua memberikan  perhatian serius terhadap stunting dan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi.

banner 336x280

Demikian disampaikan Menkes, ketika membuka Rakerkesda (Rapat Kerja Kesehatan  Daerah) Provinsi Papua II Tahun 2019 di Fave  Hotel, Jayapura, Rabu (27/11).

Turut hadir Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, SIP, MKP, MSi,  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg. Aloysius Giyai, M.Kes Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dari 5 wilayah  adat Provinsi Papua.

Menkes mengatakan,  di tengah meningkatnya  penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan dan bertambahnya jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan di semua jenjang fasilitas pelayanan kesehatan serta distribusi obat yang terus diperbaiki.

“Kita masih terus menghadapi tantangan kesehatan di Provinsi Papua seperti tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi, prevalensi gizi kurang dan stunting, beberapa penyakit menular dan penyakit tidak menular tertentu,” terangnya.

Di samping itu, ungkapnya, beberapa faktor determinan sosial juga belum dapat kita selesaikan semuanya seperti penyediaan air bersih, sanitasi rumah tangga, ketahanan pangan, akses informasi dan pendidikan  khususnya bagi perempuan, perilaku masyarakat terkait merokok, pola makan, dan pola konsumsi.

Namun,  tuturnya,  pihaknya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Provinsi Papua beserta jajaran yang telah mendukung program Kementerian Kesehatan, untuk mewujudkan derajat  kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Menurutnya, segera kita akan menghadapi RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional)  2020-2024 yang merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.

Sasaran RPJMN 2020- 2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di  berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM yang berkualitas dan berdaya saing.

Ia menjelaskanb, arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan didasarkan pada arah kebijakan dan strategi nasional. Didalamnya tercantum tentang pentingnya akses dan mutu pelayanan kesehatan semakin mantap maknanya adalah semua masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Berdasarkan kebijakan tersebut, jelasnya, maka penyelenggaraan pembangunan kesehatan perlu didukung oleh tersedianya SDM kesehatan yang memadai.

Diperlukan  kebersamaan pemahaman semua pemangku kepentingan, komitmen yang kuat, dan kepemimpinan yang konsisten, baik di tingkat nasional maupun di daerah.

Pada Rakerkesnas 2019 yang secara resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo menekankan  pentingnya pembangunan infrastruktur dan SDM sebagai penunjang kesehatan masyarakat.

Dalam rangka  mewujudkan cakupan kesehatan semesta, diperlukan kolaborasi  Pusat dan Daerah dalam penguatan pelayanan kesehatan. Cakupan kesehatan semesta bertumpu pada upaya promotif,  preventif termasuk pengendalian penyakit serta pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif dengan mengarusutamakan  pelayanan kesehatan primer yang berkualitas.

Untuk itu, terangnya,  sangat  diperlukan strategi pemenuhan dan peningkatan kompetensi SDM  Kesehatan. “Melalui Pertemuan inilah, dapat kita mengevaluasi program-program yang dibutuhkan untuk menekan masalah-masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Papua,” tukasnya. **

 

 

banner 336x280