Oleh: Ignas Doy |
PAPUAinside.com, JAYAPURA— Mendagri M Tito Karnavian, didampingi Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, Bupati Jayapura Matius Awoitouw, Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua Alexander Kapisa, Kapolres Jayapura Victor Dean Mackbon, meninjau persiapan venue untuk penyelenggaraan PON (Pekan Olahraga Nasional) XX tahun 2020 di Stadion Utama Papua Bangkit, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Minggu (1/12).
Sebelumnya, Mendagri bersama tim meninjau persiapan venue di MSC (Mimika Sport Center) di Timika.
Mantan Kapolri ini mengatakan, pihaknya optimis setelah pengurangan Cabor dari 47 Cabor ke 37 Cabor, maka persiapan venue PON XX di 3 cluster utama, yakni Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan satu cluster penyangga, yakni Merauke bakal tuntas sebelum Juni 2020 atau 3 bulan menjelang penyelenggaraan PON XX.
Ia menjelaskan, cluster Mimika dan Merauke semuanya sudah siap. Mimika mempertandingkan 13 Cabor. Sedangkan Merauke hanya 3 Cabor. Sama halnya masalah penginapan dan transportasi tak ada masalah.
Dikatakannya, khusus cluster Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura masih perlu kesiapan dan ceck and receck. Pasalnya, dua cluster ini mempertandingkan 21 Cabor, yang dipusatkan di Stadion Utama Papua Bangkit.
“Stadion Utama Papua Bangkit ini yang terpenting untuk upacara pembukaan dan penutupan PON XX,” jelasnya.
Sementara venue yang lain di luar Stadion Utama Papua Bangkit masih on progres.
Namun demikian, terangnya, masalah penginapan memang perlu dipersiapkan lagi. Apalagi jumlah kamar hotel relatif tak sebanyak, untuk bisa menampung seluruhnya.
“Bayangkan nanti selain atlet, official, pelatih pendukung/ fans juga media. Media kan pasti banyak. Ini mungkin yang diperlukan dimana tempat mereka akan tinggal,” tuturnya.
Ia mendukung upaya tuan rumah Papua bakal membangun sejumlah flat, jika seandainya bisa cepat dibangun.
“Ya, karena kita lihat juga pada waktu Asian Games di Jakarta, dimana Kementerian PUPR membangun flat di Kemayoran. Pembangunannya dalam waktu singkat, meskipun sederhana tapi cukup bermanfaat,” imbuhnya.
Menurutnya, tuan rumah juga bisa memanfaatkan rumah-rumah penduduk untuk dijadikan kos dan segala macam.
Khusus untuk masalah transportasi, ungkapnya, ia menyarankan untuk mengajak juga dari TNI/Polri, Kodam dan Polda. Mereka memiliki driver yang mencukupi.
Menurutnya, kemudian juga yang diperlukan adalah masalah security atau pengamanan. Ini mungkin tergantung penilaian Polda dan Kodam. Kalau cukup lokal, kalau tak cukup bisa ditambah kekuatan dari markas besar masing -masing atau dari Polda- Polda atau Kodam yang lain di sekitarnya bisa dipakai untuk pengamanan, sekaligus untuk kegiatan- kegiatan lain, seperti driver, guide dan lain-lain.
“Tiap -tiap kontingen ada tim masing masing yang melekat dari TNI /Polri ada disini membantu mereka untuk tour ke Pantai Base-G dan lain –lain itu dikawal semua,” ucapnya. **