Masker dan Cairan Antiseptik Langka di Jayapura

Salah satu apotek di Abepura menempel pemberitahuan bahwa stok masker kosong (habis). (Foto : faisal narwawan)

Oleh: Faisal Narwawan|

PAPUAinside.com, JAYAPURA – Dua warga Indonesia yang dinyatakan positif virus korona berdampak pada penjualan masker dan antiseptik. Bukan hanya di wilayah Indonesia Barat, di Kota Jayapura, kelangkaan masker dan cairan antisepktik juga mulai terasa.

Beberapa apotek di wilayah Abepura bahkan memasang pemberitahuan bahwa ketersediaan masker saat ini kosong.

Salah satu petugas apotek di Abepura mengakui saat ini masker maupun antiseptik banyak dicari masyarakat.

“Sudah habis, kita jual tidak per pack, biar semua konsumen dapat, kita jual per 20 pcs dengan harga Rp 85.000, kalau 1 pcs Rp 2.000. Memang di tempat lain yan saya tahu itu bisa sampai Rp 250.000/pack,” ujar Rosna salah satu petugas apotek di Abepura kepada Papuainside.com, Rabu (04/02/2020).

Salah satu petugas apotek di wilayah Abepura yang tak mau disebutkan identitasnya juga membenarkan hal ini Pihaknya  mengakui sudah kehabisan stok masker dan sering dicari masyarakat sejak seminggu lalu. “Dua minggu lalu masih ada, masih tersedia, kami jual per pack itu Rp 140.000, dari pemasok harganya memang naik,” ucapnya lagi.

Selain masker, sejumlah toko dan apotek juga kehabisan cairan antiseptik. Bahkan Saga Mall Abepura juga pada Selasa (3/2/2020) malam juga kehabisan stok antiseptik berbagai merk dan jenis.

Hal ini pun dikeluhkan masyarakat Jayapura. Wahida salah satu ibu rumah tangga yang rajin membeli masker dan antiseptik mengaku kaget dengan kekosongan stok masker juga antiseptik.

Beruntung, ia masih punya stok di rumah saat dibelinya pada bulan lalu.

“Memang langka sekarang, tadi malam saya putar-putar se Abepura juga sudah kosong stoknya. Antiseptik di toko yang biasa saya beli juga habis, bahkan tisu basah dettol juga kosong. Padahal akhir Februari masih ada,” ujarnya.

Walau mengaku tak kaget, ia mengharapkan tak ada pihak-pihak yang mencoba mengambil keuntungan dari langkanya stok masker dan antiseptik.

“Ya moga ini memang benar-benar kosong, bukan karena ada permainan. Karena saya tahu harga masker sekarang bisa sampai Rp 250.000/pack, ini kan menyusahkan warga,” kata ibu satu anak ini.

Kekosongan masker dan antiseptik juga mulai dikeluhkan sejumlah warga di media sosial.

Yuni, salah satu warga di Kabupaten Jayapura dalam status WhatsApp nya mengutarakan keluhannya tersebut. “Sudah putar-putar, 4 apotek juga tidak sediakan masker,” tulis Yuni.

Kelangkaan masker dan naikknya harga masker sudah diancam Pemerintah Kota Jayapura, Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano sudah meminta pemasok dan pedagang yang menyediakan masker agar tak bermain harga. Ia bahkan mengancam akan mencabut ijin usaha toko maupun supermarket yang sengaja menaikan harga masker juga antiseptik.  Pemkot Jayapura juga dalam waktu dekat akan melakukan pemantauan harga masker di apotek dan toko supermarket. **