Maksimalkan Dana Kampung, Warga Yumusimo Bangun Gereja Katolik

Gedung Gereja Katolik Kampung Yumusimo, Distrik Wadangku, Kabupaten Jayawijaya, dibangun menggunakan dana kampung tahun 2019. (Foto: Vina Rumbewas/Papuainside.com)

Oleh : Vina Rumbewas  I

PAPUAinside.com, WAMENA—Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua SE, MSi minta para kepala kampung di 328 kampung di Jayawijaya, untuk memaksimalkan penggunaan dana kampung yang bersumber dari pemerintah pusat.

Menurutnya, selain digunakan untuk membangun kampung atau usaha mikro kecil milik warga di kampung-kampung, dana kampung juga dapat dialokasikan untuk pembangunan tempat-tempat ibadah, salah satunya gereja.

Hal ini disampaikan Bupati Banua, usai meresmikan gedung baru Gereja Katolik Kampung Yumusimo, Distrik Wadangku, Sabtu (23/01/2021), yang mana gedung gereja Katolik ini dibangun menggunakan dana kampung.

“Jadi selain kegiatan pemberdayaan, dana kampung di kampung Yumusimo juga digunakan untuk membangun gedung gereja. Ini sudah sesuai dengan Instruksi Bupati, karena dana kampung juga bisa digunakan untuk kegiatan keagamaan, salah satunya membangun gereja,” ungkap Banua.

Dirinya berharap, hal ini dicontoh oleh kampung-kampung lain yang ada di distrik-distrik, dimana dapat memaksimalkan dana kampung dengan membantu setiap umat yang membutuhkan pembangunan, dengan melakukan sharring dana kampung dengan APBK sesuai instruksi bupati.

“Dengan diresmikannya gedung gereja ini, saya harap tak hanya gedung gereja yang diperbaharui, tapi juga memperbaharui iman umat dalam melayani,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kampung Yumusimo, Darius Dabi sekaligus Ketua Panitia Pembangunan Gereja Katolik mengatakan, pembangunan gedung gereja ini dilakukan kurang lebih selama enam bulan menggunakan dana kampung.

“Ukurannya 7,5 kali 15 meter, bangun gereja ini dari dana kampung dan sebagian dari usaha pribadi saya. Karena saya kepala kampung jadi saya harus bertanggungjawab,” ujarnya.

Total dana kampung yang digunakan untuk membangun gedung gereja katolik, menurut Darius Dabi, kurang lebih Rp 1,5 miliar, yang bersumber  dari dana kampung Yumusimo sejak tahun 2019 lalu. **