Oleh : Faisal Narwawan |
Papuainside.com, Jayapura – Peresmian Jembatan Youtefa oleh Presiden Jokowi yang bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 91 memiliki makna tersendiri bagi generasi muda.
Kepala Dinas Pedidikan Kota Jayapura Fachrudin Pasolo mengatakan peresmian tepat di Hari Sumpah Pemuda mengartikan generasi muda diberikan tanggungjawab untuk memelihara jembatan kebanggaan masyarakat Papua tersebut dengan tidak melakukan kegiatan yang tak bermanfaat selama melintas di Jembatan Youtefa.
“Termasuk coret-coret, jangan sampai siswa lakukan itu. Kita harus syukuri anugerah Tuhan, ya jembatan ini diresmikan tepat dengan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober,” ujar Fachrudin usai menghadiri peresmian Jembatan Youtefa, Senin (28/10/2019) sore.
Sebagai warga Kota Jayapura Fachrudin mengharapkan warga pahami bahwa jembatan tersebut adalah ikon kemegahan Kota Jayapura yang harus terus dijaga.
“Aset yang luar biasa, sekali lagi kepada siswa di Kota Jayapura mari jaga apa yang kita miliki ini,” ucapnya lagi.
Usai peresmian oleh Presiden Joko Widodo, warga Kota Jayapura berbondong -bondong mendatangi Jembatan Youtefa. Mereka banyak yang berjalan-jalan dan juga mengambil gambar.
Salah satunya Aisa Hamadi, warga Kampung Tobati ini datang untuk melihat peresmian jembatan Youtefa.
“Terimaksih bapak presiden, kami senang jarak dekat, ” ucap Aisa.
Ia berharap, selain jembatan tersebut, pemerintah juga dapat membangun jembatan lainnya di kabupaten/kota lain yang ada di Papua.
“Biar pembangunaan dan ekonomi di kota lain juga berkembang,” katanya.
Sementara dalam siaran pers Biro Komunikasi Publik Kementrian PUPR menjabarkan, Jembatan ini merupakan salah satu bukti Presiden Jokowi tidak setengah hati untuk membangun Papua.
Masyarakat diharapkan agar dapat turut menjaga jembatan yang dibangun dari kolaborasi antara Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kota Jayapura.
Dengan diresmikannya jembatan tersebut, nantinya waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw akan lebih cepat dari semula sekitar 1,5 hingga 2 jam menjadi sekitar 30- 45 menit saja.
Selain meningkatkan konektivitas, Jembatan Youtefa juga akan mendorong pengembangan Kota Jayapura ke Timur yakni ke arah kawasan Skouw.
Di kawasan perbatasan Skouw sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi kawasan telah selesai dibangun PLBN dan dilanjutkan dengan pembangunan pasar.
Keberadaan jembatan juga akan mengendalikan laju perkembangan Kota Jayapura di bagian Barat yang berupa pegunungan dan sangat beresiko merusak hutan sebagai daerah tangkapan air bagi keberlanjutan Kota Jayapura. Jembatan ini akan lebih mengarahkan pengembangan Kota Jayapura ke kawasan Koya.
Pengembangan selanjutnya dari kawasan sekitar Jembatan Youtefa adalah untuk wisata air karena didukung dengan pemandangan teluk dan perbukitan. Jembatan Youtefa juga akan memperpendek jarak dan waktu tempuh menuju kawasan Koya sebagai venue beberapa cabang olahraga dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua. Rencananya juga
Teluk Youtefa ini akan menjadi venue pertandingan dayung PON 2020 Papua.
Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan dan pemasangan bentang utama jembatan sepanjang 433 meter, konstruksi jembatan pendekat sisi Holtekamp sepanjang 600 meter dan jalan akses Jembatan Youtefa sepanjang 9.950 meter. Sementara Pemerintah Kota Jayapura telah menyelesaikan pembangunan jalan pendekat sisi Hamadi sepanjang 320 meter. Pembangunannya dikerjakan konsorsium kontraktor PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya dengan total anggaran Rp 1,8 Triliun.
lni juga kali pertama, pembangunan jembatan dimana pelengkungnya dibuat utuh di tempat Iain kemudian dibawa ke lokasi.
Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan 2 rekor pada proyek pembangunan Jembatan Youtefa yakni rekor pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang. **