Mahasiswa Port Numbay Diimbau tidak Terprovokasi Ajakan Pulang Kampung

Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano. (foto: faisal narwawan)
banner 468x60

Oleh: Faisal Narwawan |

Papuainside.com, Jayapura – Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano imbau mahasiswa asal Port Numbay yang sedang menuntut ilmu di luar Papua maupun di luar negeri agar tetap focus belajar dan tidak terpancing isu-isu untuk menjadi alasan kembali ke Jayapura.

banner 336x280

“Sudah dua minggu lalu saya sudah imbau mahasiswa saya yang ada di Salatiga, dan di Amerika Serikat untuk fokus belajar saja,” ujar BTM.

Imbauan tersebut disampaikan Wali Kota BTM karena banyaknya mahasiswa asal Papua yang ada di kota-kota studi di Indonesia sudah pulang ke Papua.

Fokus dalam studi, dipandang BTM sangat penting, mengingat mereka dibiayai oleh Pemerintah Kota Jayapura, selain itu sangat perlu dalam hal meningkatkan SDM anak asli Port Numbay.

“Untuk meningkatkan SDM anak anak Port Numbay dan tidak boleh terprovokasi oleh isu-isu yang berkembang sekarang. Mereka harus fokus belajar,” katanya lagi.

Diketahui ada 200 lebih mahasiswa Port Numbay yang dibiayai Pemkot Jayapura di Salatiga, 6 orang di USA dan 2 orang mahasiswa kedokteran di Jakarta.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja mengatakan sampai saat ini tercacat 700 mahasiswa asal Papua memilih pulang kampung dari beberapa Kota Studi di Indonesia, yang terbanyak dari Manado 300 orang.

Salah satu penyebab kepulangan para mahasiswa tersebut karena adanya seruan dari kelompok tertentu. “Ya ada (sebagian) merasa tidak aman, kemudian disuruh oleh kelompok-kelompok untuk kembali, kemudian membaca di media sosial bahwa mereka akan kuliah di universitas di tanah Papua. Tapi adik-adik kita ini harus berpikir rasional,” ujar Rudolf, di Jayapura, Senin (9/9)

Rudolf menyayangkan tindakan para mahasiswa tersebut dan harus dicegah karena jangan sampai menjadi korban kepentingan elit-elit tertentu. “Jangan sampai adik-adik kita ini menjadi korban dari kepentingan-kepentingan elit-elit atau kelompok-kelompok. Ini yang harus kita cegah karena anak-anak ini adalah aset-aset bangsa yang perlu kita perhatikan masa depannya,” kata Rudolf.

Mahasiswa Papua yang belajar di kota-kota studi di Indonesia kata Rudolf dijaga keamanannya. “Kapolri sudah menyampaikan, seluruh Polda akan menjamin keamanan dan rasa aman adik-adik mahasiswa kita dimana pun mereka kuliah di luar tanah Papua dan itu jaminan dari kita,” katanya. **

banner 336x280