Oleh: Ignas Doy |
Papuainside.com, Jayapura— Juara dunia tinju World Boxing Council (WBC) Asia kelas welter ringan super silver 63,5 Kg asal Tanah Papua, Geisler Ap, mengikuti yudisium di Fakultas Hukum (FH) Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura periode III tahun 2019 di Aula FH Uncen Jayapura, Senin (21/10).
Mahasiswa yang mengikuti yudisium sebanyak 81 orang, 79 strata satu dan 2 orang strata dua.
Geisler kuliah ekstensi di FH Uncen sejak tahun 2015 lalu, ia mengambil judul skripsi Perlindungan Hukum Komisi Tinju Profesional Indonesia Kota Jayapura Terhadap Hak Atlet dalam Perjanjian Kontrak Antar Petinju dan Promotor.
Geisler memperoleh nilai memuaskan dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) 3, 5. Geisler Ap dan koleganya bakal diwisuda menjadi seorang sarjana hukum pada 14 November 2019 mendatang.
Ia mengakui, ia memilih kuliah di FH Uncen, untuk merajut masa depan yang lebih baik, setelah suatu saat pensiun dari dunia tinju bayaran.
“Saya punya karier tinju profesional ini kan tak berlanjut terus, karena suatu saat saya akan pensiun dari tinju profesional. Jadi setelah gantung sarung tinju saya sudah ada persiapan untuk mendukung saya punya kehidupan kedepan,” ujarnya.
Menurutnya, ia mengambil kuliah di bidang hukum, karena ia punya cita cita menjadi seorang pengacara atau advokat.
Geisler mengaku menulis judul skripsi Perlindungan Hukum Komisi Tinju Profesional Indonesia Kota Jayapura Terhadap Hak atlet dalam Perjanjian Kontrak Antar Petinju dan Promotor, karena ia lebih mengerti dan ingin mendalami tentang tinju profesional.
“Jarang orang membuat judul skiripsi seperti ini. Jadi saya orang pertama di FH Uncen yang menulis judul skripsi seperti ini,” katanya.
Geisler menuturkan, ia berupaya membagi waktu sebaik-baiknya, agar karier tinju profesional dan kuliahnya berjalan bersama-sama. Tanpa mengorbankan salah-satunya.
“Saya latihan pada pagi hari. Siang istirahat sembari pempersiapkan diri, untuk kuliah pada sore hari. Memang ada hambatan, tapi saya selalu berjuang dan berusaha, sehingga hambatan bisa saya lalui,” terangnya.
Namun demikian, tukasnya, jika menghadapi jadwal pertandingan ke luar Papua, maka ia berupaya menyesuaikan diri dan kembali menekuni kuliah.
“Jika saya bertanding keluar negeri dalam waktu yang lama, maka saya minta rekomendasi dari Dekan FH Uncen,” ucapnya, sembari menyampaikan terima kasih kepada civitas akademika FH Uncen, yang telah memberinya kesempatan untuk kuliah.
Setelah menyandang gelar sarjana hukum, ucapnya, dirinya akan magang di Kantor Pengacara di Jayapura. Kalau memang ada peluang ia ingin ikut tes pengacara atau advokat.
Selain itu, imbuhnya, ia punya komitmen dan totalitas yang tinggi, untuk membagikan ilmu tinju kepada petinju -petinju usia dini, yang dibinanya selama ini di Geisler Ap Boxing Camp di Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Disini Geisler Ap membimbing dan melatih sejumlah petinju usia dini baik dari amatir maupun profesional.
“Jika mereka sudah punya pengalaman di amatir, maka bisa lanjutkan ke profesional. Jadi tak putus di amatir, tapi lanjut ke profesional,” tambahnya.
Geisler mengusung harapan dan tekat besar, suatu saat mampu melahirkan juara dunia tinju dari Tanah Papua, sekaligus meneruskan jejaknya. **