Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura—11 Ibu-ibu duduk berkeliling sambil tangannya asyik memintal benang warna merah dan putih, dan mulut asyik mengunyah pinang. Mereka adalah peserta lomba merajut noken dalam rangka HUT-74 RI di skouw perbatasan RI-PNG.
Lomba merajut noken ini untuk pertama kalinya di gelar di PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Skouw dalam rangka memeriahkan HUT-74 RI. ‘’Saya bersyukur di HUT ke 74 RI ini saya bisa menghadiri langsung upacara detik detik proklamasi ditambah lagi saya bisa mengikuti lomba membuat noken,’’ ujar Ibu Maria salah seorang peserta lomba.
Lomba digelar Satgas Pamtas Yonif 713/ST yang baru dua minggu lalu bertugas menjaga wilayah perbatasan RI-PNG di wilayah utara Papua menggantikan Satgas Yonif 328/DGH yang sudah menyelesaikan tugas selama 9 bulan.
Lomba dibuka Dan Satgas Yonif 713/ST Mayor Inf Dony Grenidand didampingi Kepala Distrik Muara Tami Suptiyanto.
‘’Lomba pembuatan Noken ini sendiri sebagai wujud kecintaan kita kepada NKRI, kecintaan kita kepada tanah Papua,’’ terang Mayor Dony.
Lomba memperebutkana hadiah uang, juara I mendapat uang pembinaan Rp 1,5 juta, juara II sebesar Rp 1 juta dan juara III Rp 500 ribu.
Lomba berlangsung sehari. ‘’Hadiah akan diserahkan hari ini juga usai lomba,’’ jelas Mayor Dony.
Noken adalah tas rajut khas Papua dan sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia tak benda.**