Lagi, 89 Pengungsi Wamena Asal Sumbar Pulang Kampung

Antri untuk naik ke pesawat. (foto: Humas ACT)
banner 468x60

Oleh: Faisal Narwawan|

Papuainside.com,Jayapura –  Sebanyak 89 pengungsi Wamena asal Sumatera Barat kembali dipulangkan menggunakan pesawat udara, Jumat (4/10) pagi.

banner 336x280

Keberangkatan pengungsi dibagi menjadi dua keberangkatan, yakni 62 pengungsi pada pukul 07.20 WIT  dan 27 pengungsi pada pukul 07.55 WIT.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali memberangkatkan 89 pengungsi Wamena ini menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Wahyu Novyan selaku Komandan Posko Nasional ACT untuk Tragedi Kemanusiaan Wamena mengatakan, ini adalah kali kedua ACT memfasilitasi pemulangan pengungsi ke Sumatra Barat.

Kamis (3/10) malam, ACT telah memfasilitasi penerbangan 138 pengungsi (sebelumnya disampaikan ada 140 pengungsi).

“ACT memfasilitasi pemulangan pengungsi dengan pesawat terbang komersil. Total sudah lebih dari 200 pengungsi yang kami akomodasi ke Sumatra Barat. Kami juga akan berikhtiar memfasilitasi pemulangan pengungsi ke Jawa Timur dan Sulawesi Selatan,” terang Wahyu, dalam keterangan persnya, Jumat (4/10).

Disampaikan, pengungsi yang diberangkatkan hari ini tersebar di beberapa posko pengungsian Di Jayapura.

“Di Posko Ormas Adat Minahasa dan Posko Masjid Al Aqsa, Sentani,” ujar Wahyu.

Pesawat pertama kata dia, tiba dengan selamat di Jakarta sekitar pukul 11.40 WIB dan pesawat kedua tiba pukul 14.00 WIB.

Para pengungsi hari ke dua ini banyak yang diberangkatkan dalam keadaan sakit demam, terutama pengungsi yang masih anak-anak.

“Rata-rata anak-anak mengalami demam dan satu orang tadi mengalami mimisan sudah kita tangani. Sebagian besar mereka mengalami kelelahan,” terang dr Rizal Alimin selaku Koordinator Tim Medis ACT.

Langkah ACT memfasilitasi kepulangan pengungsi merupakan ikhtiar memenuhi kebutuhan pengungsi akan tempat berlindung yang lebih nyaman.

Wahyu mengatakan, sejauh ini tingginya permintaan pengungsi masih terkait kepulangan ke daerah asal. “Di sini kami melihat, kepulangan ke daerah asal menjadi kebutuhan para pengungsi. Hal itulah yang kami fasilitasi,” tambah Wahyu.

Mengenai para pengungsi di Sentani, dapur umum ACT juga akan diaktifkan untuk menyuplai sarapan para pengungsi  yang ada. **

 

 

 

banner 336x280