Oleh: Ignas Doy |
Papuainside.com, Jayapura— Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua mewarning (memperingati) keras bagi atlet dan pelatih Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dari masing-masing Cabor, yang tak mau ikut program Character Building and Achievement Motivator Training (CB-AMT) Bagi Atlet dan Pelatih Kontingen PON XX Papua Tahun 2020.
Demikian ditegaskan Sekum KONI Papua Kenius Kogoya, usai membuka CB-AMT Gelombang III di Lapangan Rindam XVII/Cenderawasih, Ifar Gunung, Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (16/9).
CB AMT Gelombang III ini diikuti 9 Cabor dengan jumlah atlet 176 orang peserta, yang terdiri dari 89 atlet putra, 72 atlet putri dan 15 orang pelatih.
Hingga CB-AMT Gelombang III, ujarnya, masih ada Cabor yang belum kirim atlet dan pelatih tanpa alasan yang jelas.
“Cabor yang tak ikut program CB-AMT tersebut tentu kita pasti warning, karena kegiatan ini adalah program Puslatprov KONI Papua, yang wajib diikuti setiap atlet, pelatih dan official, tanpa terkecuali,” tegasnya.
Kenius menyatakan, jika atlet dan pelatih yang tak ikut CB-AMT, maka bisa dicoret termasuk Cabornya dari PON XX tahun 2020.
“Apalagi pemerintah kini tengah membahas pengurangan jumlah Cabor. Jadi kalau mereka tak disiplin. Tunggu saja, jadi pasti kita akan kurangi,” terangnya.
Kenius menambahkan, CB-AMT merupakan program yang sangat bermanfaat bagi para atlet dan pelatih untuk menuju Papua meraih prestasi di PON XX.
Menurutnya, CB-AMT untuk membekali atlet, supaya karakter atlet terbentuk menjadi atlet yang memiliki jati diri, jiwa juara, dan menjadi fondasi bagi para atlet dan pelatih saat mengikuti Training Center (TC) jangka panjang.
“Jadi kalau tak ikut kegiatan ini dipastikan tak akan berprestasi dengan baik, karena disiplin itu merupakan nafas bagi seorang atlet, sehebat apapun atlet jika tidak disiplin maka akan sia-sia,” ujarnya.
Karena itu, katanya, ia berharap kepada Cabor yang belum mengirim atlet dan pelatih untuk ikut CB- AMT, ikut pada gelombang IV dan V.
Saat ini sudah gelombang III dan bagi para atlet dan pelatih yang belum ikut pada gelombang sebelumnya, ujarnya, ia minta untuk ikut pada dua gelombang terakhir.
“Wajib ikut kalau tak ikut, mohon maaf lebih tak usah ikut PON XX,” tegasnya lagi. **