Oleh: Nethy S |
Papuainside.com, Jayapura— Ketua Nahdatul Ulama Kota Jayapura, KH Kahar Yelipele dengan tegas mengatakan menolak segala bentuk aksi-aksi yang menganggu keharmonisan hidup masyarakat di Papua termasuk rencana jihad ke Papua karena akan menimbulkan masalah baru.
Penegasan tersebut disampaikan Yelipele yang juga Ketua Umum Masjid Raya Provinsi Papua, di Jayapura, Senin (21/10).
Dijelaskan, kerusuhan yang terjadi di Jayapura dan Wamena beberapa lalu bukan konflik agama tetapi murni aksi criminal dan saat ini sudah ditangani aparat keamanan. ‘’ Itu bukan isu sara tetapi murni criminal, saya mohon umat Muslim menahan diri, ini bukan konflik agama. Teman-teman di luar Papua tidak perlu tanggapi kasus criminal tersebut dengan mengirim pasukan jihad ke Papua,’’ tegasnya.
Kepada semua masyarakat di Papua, diimbau untuk tetap menjaga persatuan, keharmonisan yang sudah terjalin selama ini sehingga bersama-sama menangkal dan menolak semua jenis provokasi di Tanah Papua. ‘’Jangan gampang terhasut hoax dan menyebarkannya karena sama dengan merugikan diri sendiri,’’ pesannya.
Ustadz Yelipele juga meminta semua tokoh di Papua, baik itu tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh pemuda, tokoh-tokoh perempuan dan semua tokoh-tokoh dari tingkat provinsi sampai ke kampung-kampung agar senantiasa menebarkan kebaikan di mana pun berada.
“Kami menyampaikan belasungkawa atas kejadian rusuh yang terjadi di Kota Jayapura dan Wamena, hingga adanya korban jiwa. Kami ingin sampaikan bahwa kejadian di Papua bukan konflik agama, sehingga kami minta teman-teman di luar Papua tak menanggapi berlebihan, bahkan hingga mengirim pasukan jihad ke Papua,” jelasnya.
Kepada mahasiswa yng eksodus dari kota-kota studi ke Papua agar kembali melanjutkan studi karena masa depan Papua ada ditangan generasi muda sebagai generasi pelanjut. ‘’Kalian adalah masa depan Papua. Kembalilah belajar setelah kuliah rampung baru kembali ke Papua untuk membangun,’’ pesannya. **