Oleh: Vina Rumbewas |
PAPUAinside.com, WAMENA— Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen memastikan tidak ada aksi demo yang rencananya akan dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Jayawijaya di Wamena, baik Jumat (17/20) ini maupun beberapa hari kedepan.
“Saya selaku pembina kamtibmas di wilayah Jayawijaya tidak mengijinkan adanya demonstrasi atau mobilisasi massa di kota Wamena. Kita tidak melarang mereka untuk menyampaikan aspirasi jika hanya 5 atau 10 orang kami siap fasilitasi,” ungkapnya usai pertemuan dengan perwakilan para mahasiswa di Mapolres Jayawijaya, Jumat (17/20)
Menurutnya, kota Wamena baru saja berbenah pasca dilanda kerusuhan beberapa bulan lalu sehingga masyarakat masih trauma.
“Semua aktifitas sosial masyarakat mulai berjalan normal, mulai dari pasar, bandara, sekolah dan semua berjalan dengan baik ini tentu kita syukuri. Sehingga jangan ada lagi mobilisasi massa yang bisa disusupi oleh pihak-pihak lain,” ujarnya.
Yang mana lanjutnya hal tersebut tentu tidak menutup kemungkinan berpeluang mengganggu kamtibmas baik skala sedang maupun skala besar. Sehingga menyikapi ini pihaknya terus melakukan razia-razia.
“Kami sudah bicarakan dengan adik-adik mahasiswa dan mereka cukup mengerti sehingga mereka memutuskan tidak melakukan aksi demo tetapi akan melakukan pertemuan dengan pemda,” ungkapnya.
Yop Itlay Pengurus Himpunan Mahasiswa Jayawijaya (HIPMAJA) mengakui memang dikalangan teman-teman mahasiswa cukup emosi setelah mengetahui data yang diberikan tidak sampai di Badan Kepegawaian Daerah sebagai OPD penanggungjawab, sehingga diputuskan untuk melakukan aksi demo.
“Kami sedikit emosi, dan kami komitmen untuk hari ini turun jalan memalang perwakilan Jayawijaya di Sentani hanya kami pertimbangkan lagi untuk harus duduk sama-sama pemda bicarakan ini,” ungkapnya usai pertemuan bersama Pemda Jayawijaya yang berlangsung di lantai 3 gedung Otonom.
Ia juga mengakui pihaknya telah diberikan ijin oleh kepolisian untuk menyampaikan aspirasi namun tidak dalam bentuk mengumpulkan massa dan melakukan aksi demonstrasi.
“Memang kepolisian sudah memberikan ijin namun tidak dalam bentuk kelompok masa demonstrasi tapi pertemuan, dan pertemuan ini baik, sehingga harapannya kedepan data yang kami punya dan pemda kita samakan, kalau memang nanti seperti apa hasilnya kami ingin agar data kami ini terakomodir,” pungkasnya.
Rencana aksi demo ini sendiri berawal dari mahasiswa Jayawijaya kota studi Jayapura yang mempertanyakan realisasi dana bantuan akhir studi tahun 2018-2019 yang hingga kini belum diterima sebagian mahasiswa.(*)