Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura— Seringnya Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab ke Wamena hanyalah untuk mempromosikan terciptanya suasana aman, damai bagi semua orang yang tinggal di Wamena pasca kerusuhan akhir September lalu yang merenggut 33 nyawa, melukai puluhan orang dan menghanguskan ratusan rumah, kendaraan serta harta benda lainnya.
Promosi damai dengan berbagai interaksi terus dilakukan, jalan-jalan pagi, berkunjung ke sekolah-sekolah, berkunjung ke pasar-pasar tradisional, menemui kelompok-kelompok masyarakat untuk terus meyakinkan warga bahwa damai itu bisa bisa tercipta melalui kesepakatan dan komitmen semua orang yang tinggal dan hidup di Wamena.
Kapolda dan Pangdam selain berinteraksi dengan warga secara langsung, juga melakukan interaksi dengan pendengar LPP RRI Wamena melalui dialog interaktif Jumat (18/10) dengan tema bersama memulihkan harmoni Pegunungan Tengah dalam rangka memulihkan situasi Kamtibmas di Kabupaten Jayawijaya dipandu Melkias Tangkilangan.
Upaya aparat keamanan memulihkan stabilitas masyarakat terus dilakukan, berpatroli, membuat pos-pos keamanan di titik-titik rawan disamping terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap aksi-aksi anarkis dan criminal.
‘’Ada yang berpikir bahwa kehadiran personil gabungan TNI/Polri di Wamena untuk menakut-nakuti masyarakat, semua itu tidak benar. Kami terus berupaya menangkap para pelaku pembakaran, penganiayaan dan tidak perlu khawatir, kami datang untuk penegakan hukum terhadap pelaku yang melawan hukum,’’ tegas Kapolda Waterpauw.
Penegakan hukum terhadap pelaku penikaman di Distrik Wouma 12 September lalu, menurut Kapolda Waterpauw sudah dilakukan. ‘’Pelakunya sudah kita tangkap dan ini upaya yang kita lakukan dan kami dengan Pangdam sudah bertemu dengan pelakunya, untuk pelaku kerusuhan tanggal 23 September 2019 beberapa pelaku sudah kami amankan, untuk yang lain kami masih mencari sehingga meminta bantuan kepada para tokoh,’’ jelasnya.
Aparat gabungan juga terus melakukan razia senjata tajam dan dalam waktu tiga hari sajam yang disita sebanyak 172 buah.
‘’Kegiatan razia dan patroli yang telah dilaksanakan di daerah Pikey, Sinakma, Potikelek, Jalan Irian sudah terdata 172 sajam dan sudah kita sita, kejahatan terjadi karena niat dan kesempatan, kehadiran kami disini jangan salah pikir dan jangan percaya dengan orang-orang tertentu dan kami anak asli daerah hidup besar disini bahkan kami sudah dua kali menjadi Kapolda untuk tangani kelompok yang mengganggu pembangunan oleh pemerintah,’’ tegasnya.
Sementara Pangdam XVII/Cendarawasih menyampaikan, bersama Kapolda sudah berkali-kali ke Wamena untuk memberikan moril kepada anggota dan dukungan pemerintah daerah dalam rangka menciptakan situasi Kamtibmas supaya seperti sedia kala.
‘’Kami bersama Kapolda Papua melakukan keliling kota Wamena dan Kapolri sudah memberikan dukungan kendaraan roda dua untuk kegiatan patroli agar bisa mengembalikan situasi yang kondusif. Kami sempat keliling di pertokoan, pasar, perbankan sudah mulai aktifitas serta perjalanan masyarakat yang menandakan dukungan masyarakat kepada Pemda dan aparat keamanan cukup baik,’’ jelasnya.
Dikatakan, langkah yang dilakukan TNI bersinergi dengan Polri dan pemerintah daerah terus mendukung pemulihan masyarakat melakukan aktifitas khususnya perekonomian dengan tidak merasa takut. ‘’Situasi sudah aman dan kondusif untuk kembali melakukan aktifitas seperti biasa,’’ jelasnya.
Kapolda juga mengingatkan warga untuk saling mendukun dalam situasi keprihatinan seperti ini, dan jika ada yang perlu dikoreksi terkait penanganan keamanan agar disampaikan untuk bersama-sama membangun komunikasi dan keharmonisan. **