Kapolda Waterpauw: Belum Ada Pergerakan Kelompok Radikal di Papua

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw. (foto: istimewa)

Oleh: Faisal Narwawan|

Papuainside.com, Jayapura—Kapolda Papua Irjen Pol Drs Paulus Waterpauw menegaskan, pergerakan kelompok radikalisme hingga saat ini belum terdeteksi di Papua. Artinya pergerakan ini kecil kemungkinan ada dan berkembang di Papua.

“Sementara belum ada, masih aman, saya belum terima laporan hal ini secara spesifik dan kalau ada yang berupaya hadir baik itu menyangkut kasus Wamena sudah kita pulangkan,” ujar Paulus Waterpauw, Kamis (24/10).

Namun, kata Paulus Waterpauw bukan berarti aparat kepolisian tak waspada dan melakukan pengawasan pergerakan tersebut di Papua.

Apa lagi menurutnya dampak berbagai kejadian di luar Papua bahkan di luar negeri bisa mempengaruhi masyarakat di Papua.

“Semua persoalan di daerah lain bahkan di luar negeri itu bisa berpengaruh di sini, jadi kami terus waspada,” tegas Paulus Waterpauw.

Untuk menjaga wilayah Papua agar aman dari kelompok tersebut, Polda Papua juga terus membangun komunikasi bersama berbagai pihak.

“Terus kita bangun, baik dengan MUI, Depag, pemerintah daerah dan tokoh-tokoh Kristiani,” jelasnya lagi.

Jika ada aksi atau pergerakan yang terbaca, kepolisian mengaku akan langsung bertindak cepat.

“Ini yang kita jaga dan kericuhan yang terjadi merupakan pergerakan kelompok tertentu, tak ada hubungannya dengan agama ataupun suku, ras, kita sudah amankan mereka,” tegasnya lagi.

Polda Papua juga masih terus melakukan pengejaran tokoh atau aktor intelektual yang bermain di belakang kerusuhan belum lama ini.

Polri juga menyebutkan beberapa kelompok terlibat dalam kejadian ini termasuk ULMPW dan KNPB.

“Yang lain sudah kita tangkap dan tersangka akan bertambah  terus,” ucapnya.

Kepada masyarakat, diminta juga untuk membantu pihak kepolisian agar melapor jika mengetahui tempat persembunyian tersangka kerusuhan yang masih dikejar. **