Kabar Gembira, Unika Papua Segera Berdiri di Jayapura

Tim Pendiri Kampus Unika Papua berpose bersama Uskup Jayapura Mgr Dr Yanuarius Theofilus Matopai You, usai pertemuan pemantapan pendirian Unika Papua. (Foto: Istimewa)

Oleh: Makawaru da Cunha  I

PAPUAinside.id, JAKARTA—Kabar gembira bagi pemerintah dan masyarakat Papua, khusus di bidang pendidikan tinggi. Pasalnya, Universitas Katolik (Unika) Papua segera berdiri di Jayapura.

Demikian disampaikan Ketua Tim Pendirian Kampus Unika Dr Petrus Bahtiar melalui keterangan tertulis, Jumat (28/7/2023).

Petrus mengatakan persiapan pendirian Unika Papua kini sudah pada tahap memasukkan, upload dokumen pada portal Siaga Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Petrus mengatakan, surat izin operasional sudah diterima pihak Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII dan kini tinggal menunggu jawaban dari Kepala LLDIKTI.

“Kita berharap izinnya secepatnya keluar, dalam waktu dua minggu mendapat kunjungan lapangan langsung ke kampus. Kami sudah upload dokumennya minggu lalu, setelah konsultasi dengan LLDIKTI,” ujar Petrus.

Untuk tahap awal, jelas Petrus, Unika Papua akan membuka empat program studi (prodi) yaitu Prodi Teknik Sipil, Arsitektur, Farmasi, dan Akuntansi. Sedangkan prodi yang sudah ada saat ini yaitu Filsataf Theologi pada Sekolah Tinggi Filsafat dan Theologi (STFT) Fajar Timur, Abepura.

“Karena itu, keberadaan lima prodi tersebut menjadi salah satu syarat mendirikan sebuah Unika di Papua,” terangnya.

Dikatakan, izin operasional Unika Papua diperkirakan terbit sebelum Agustus 2023, sehingga bisa dilanjutkan dengan penerimaan mahasiswa baru angkatan pertama. Namun, bila izin terbit setelah Agustus, penerimaan mahasiswa angkatan pertama baru akan dilaksanakan tahun akademik 2024.

Ia mengatakan, Unika Papua belum membuka prodi Guru Agama, karena saat ini sudah ada Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik, STPK, Jayapura. Sedangkan untuk sementara kegiatan perkuliahan menggunakan kompleks SMA Taruna Bakti di Waena, sembari pihak pendiri menyiapkan fasilitas sendiri. Saat ini, Keuskupan Jayapura sudah menyiapkan lahan yang cukup memadai untuk membangun gedung kampus Unika Papua.

Sedangkan target jumlah mahasiswa baru setiap prodi minimal 50 orang.

Untuk kesiapan tenaga dosen menjadi bagian penting dalam kelengkapan dokumen yang dikirim ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Syarat minimal setiap prodi yaitu lima dosen dan persyaratan itu sudah terpenuhi.

Mayoritas tenaga pengajar berada di Jayapura. Dalam rencana akan didatangkan juga dari luar Papua dengan harapan suatu saat mereka menjadi dosen tetap yang mengabdi dan berkarya di Jayapura.

Dewan Penasehat Pendirian Unika Papua, drg Aloysius Giay, MKes menerangkan wacana mendirikan Unika Papua sejak tahun 1980.

Alo mengemukakan, niat mendirikan Unika Papua menjadi salah satu poin pembahasan dalam Sinode Keuskupan Jayapura tahun 2016 lalu. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *