Oleh: Vina Rumbewas|
Papuainside.com, Wamena— Presiden Joko Widodo yang sapaan akrabnya Jokowi berjanji akan menindaklanjuti usulan pemekaran provinsi di wilayah Pegunungan Tengah Papua, meskipun saat ini tengah diberlakukan moratorium pemekaran.
Hal ini diungkapkan Presiden Jokowi saat melakukan tatap muka bersama para tokoh adat dan tokoh agama di Hotel Grand Baliem disela-sela kunjungannya di Wamena, Senin (28/10).
“Khusus untuk Pegunungan Tengah Papua akan saya tindak lanjuti. Ini menjadi PR saya setelah pulang dari sini,” ungkap Jokowi disambut tepuk tangah tamu undangan.
Secara gamblang Presiden yang sudah empat kali mengungjungi Wamena ini membeberkan saat ini ada 183 usulan Daerah Otonomi Baru (DOB) baik provinsi maupun kabupaten/kota, namun untuk wilayah Pegunungan Tengah akan menjadi catatan baginya.
“Jika dibuka satu yang lain pasti antri di depan kantor saya,” katanya bercanda.
Sementara, Ketua Asosiasi Bupati Se-pegunungan Tengah Papua, Befa Yigibalom mengatakan hal tersebut sangatlah wajar karena wilayah Pegunungan Tengah memberikan suara terbanyak bagi pasangan Jokowi-Maruf pada pilpres lalu, bahkan 100 persen.
“Kalau ada berkat yang dibagi ke provinsi lain kalau bisa kami lagi, jantung Papua itu kami Pegunungan Tengah. Suara 100 persen dan seluruh tambah ada di Pegunungan tengah. Kalau ada pemekaran provinsi lain maka kami harap kami duluan,” pungkasnya.
Saat mengunjungi Wamena senin Pagi, presiden langsung meninjau Pasar Wouma, salah satu daerah yang terdampak parah saat rusuh Wamena 23 September lalu.
Dilanjutkan dengan melihat kondisi perkantoran Bupati Jayawijaya yang juga ikut terbakar pada peristiwa rusuh beberapa waktu lalu.
Setelah melihat kondisi kantor bupati, presiden pun melanjutkan pertemuan bersama para tokoh adat dan tokoh agama di Hotel Grand Baliem Wamena.
Usai pertemuan rombongan pun bertolak ke Jayapura, dimana presiden direncanakan meresmikan Jembatan Youtefa di Kota Jayapura. **