Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura— Jenazah Briptu Hedar rencananya pukul 13.00 WIT, Selasa (13/8) ditebangkan dari Bandara Moses Kilangin Mimika, sementara Nurhaeda Ibu Almarhum Hedar, pagi ini juga terbang dari Serui melalui Bandara Frans Kaisiepo Biak menuju ke Bandara Makassar.
Keduanya sama-sama di Papua, tetapi berangkat dari tempat bebeda menuju ke tempat peristirahatan terakhir Briptu Hedar di Kampung Halamannya Barru Sulawesi Selatan.
‘’Permintaan terakhir keluarga agar jenazah almarhum dapat di makamkan di kampung halaman orang tua di Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan,’’ terang Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Jayapura, Selasa (13/8).
Sebelumnya, pada Senin (12/8) malam, dilakukan doa bersama di rumah orang tua Briptu Hedar di Kampung Cina Tua Kabupaten Kep Yapen, dan turut dihadiri Kapolres Keplauan Yapen AKBP Penri, sekaligus menyampaikan rasa duka cita atas gugurnya anak terkasih mereka.
Briptu Hedar, anggota Reskrim Polda Papua ditemukan tewas dengan luka tembakan, setelah oleh sekelompom warga yang membawa senjata di Kampung Usir Puncak, Papua, Senin (12/8).
Tewasnya Briptu Hedar dengan tembakan disampaikan Kepala Pusat Kajian Keamanan Universitas Bhayangkara Jakarta, Profesor Hermawan Sulistyo atau biasa disapa Prof Kikiek seperti yang dilansir bumipapua.com.
Briptu Hedar sebelum ditembak saat mengantarkan kopi dan gula ke tempat anggota KKSB, namun pemberian Hedar dibalas dengan tembakan.
Hedar dan kelompok tersebut menurut Prof Kikiek saling kenal baik, namun kemungkinan ada masalah sehingga Hedar dipancing dengan diminta mengantar kopi dan gula kemudian dihabisi.
‘’Anggota yang punya kontak dengan KKSB berusaha berkomunikasi dan didapatkan informasi sudah dieksekusi dengan tiga tembakan. KKSB beralasan, kedua anggota polisi ini sering membocorkan informasi dari KKSB,” ujarnya. **
