Oleh: Makawaru da Cunha I
PAPUAinside.com, TIMIKA—Ketiga Jenazah Prajurit TNI personel Satgas Kodim YR 408/SBH korban kebiadaban gerombolan Kelompok Sepataris Teroris Papua (KSTP) pada tanggal 27 Januari 2022 di wilayah Kabupaten Puncak, Papua, dipulangkan ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP).
Sebelum ketiga jenazah Prajurit TNI tersebut diberangkatkan ke Kampung halaman masing-masing, terlebih dahulu digelar upacara pelepasan jenazah di Aula Mayonif R 754/ENK, Timika, Jumat (28/1/2022).
Demikian disampaikan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, SH, MH dalam keterangannya.
Aqsha mengungkapkan upacara pelepasan jenazah prajurit TNI dilaksanakan sekitar pukul 06.15 WIT di Aula Mayonif R 754/ENK, Jalan Trans Nabire, Distrik Kuala Kencana, Mimika.
Upacara dipimpin Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya Dandim 1710/Mimika selaku inspektur upacara, turut hadir Letkol (P) Deni Indra Murdianto, SSos, MTR, Han, MM (Danlanal Timika), AKBP I Gusti Gede Era Adhinata, SIK (Kapolres Mimika), Kompol Afrizal Asri (Danyon B Brimob Mimika) dan Yulianus Sasarari, SSos, MM (Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemda Mimika).
Selanjutnya ketiga jenazah Prajurit TNI Serda M. Rizal Maulana Arifin, Pratu Tuppal Halomoan Baresa dan Pratu Rahman Tomilawa dibawa menuju Bandara Moses Kilangin, Timika untuk diterbangkangkan menuju kampung halaman masing-masing.
Dijelaskan jenazah Serda M. Rizal Maulana Arifin diberangkatkan dari Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin, Timika menuju Bandung pada pukul 07.00 WIT menggunakan pesawat Batik Air, dengan rute penerbangan Timika – Jayapura – Makassar – Bandung.
Lebih lanjut, Kapendam XVII/Cenderawasih menjelaskan keberangkatan jenazah Pratu Tuppal Halomoan Barasa diberangkatkan dari Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin Timika menuju Jambi pukul 07.02 WIT menggunakan pesawat Batik Air tujuan Jambi via Jakarta.
Sedangkan untuk jenazah Pratu Rahman Tomilawa direncanakan akan diberangkatkan menuju Ambon via Makassar pada pukul 17.30 WIT menggunakan pesawat Batik Air.
“Namun karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan, sehingga ditunda sementara. Direncanakan pesawat akan mencoba lagi menuju Timika setelah cuaca membaik,” jelas Aqsha Erlangga. **