Ini Tanggapan Kodam Cenderawasih Soal Penutupan Akun ‘Propaganda’ Isu Papua

Letkol Inf Dax Sianturi, Wakapendam XVII/Cenderawasih, (foto: Faisal Narwawan)
banner 468x60

Oleh: Faisal Narwawan|

PAPUInside.com, JAYAPURA – Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol. Inf  Dax Sianturi menanggapi sejumlah pemberitaan nasional yang menyebutkan penutupan 80 akun oleh Facebook dan Twitter. 80 akun tersebut dituduh menjalankan propaganda Indonesia terhadap isu Papua.

banner 336x280

Dalam pemberitaan itu mengatakan, penutupan dilakukan setelah adanya pernyataan dari kantor berita Reuters yang mengaku menemukan situs-situs dengan konten yang mendukung tugas TNI- Polri di Papua.

Dalam pernyataannya, Kodam Cenderawasih mengaku tak mengetahui tentang keberadaan akun – akun yang dimaksud tersebut.

“Disisi lain, kami  memandang hal tersebut sebagai bentuk rasa cinta tanah air netizen Indonesia untuk melawan adanya kampanye untuk melepaskan Papua dari NKRI yang sangat masif dan terstruktur  di berbagai platform media sosial/jejaring sosial atau di media publik lainnya yang dilakukan oleh cyber troops dari kelompok Free West Papua (FWP) dari dalam dan luar negeri dengan melakukan penyebaran informasi yang cenderung mendiskreditkan pemerintah Indonesia khususnya TNI / Polri,” ungkap Dax panjang lebar dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (6/3/2020).

lebih lanjut disampaikan, berbeda dengan negara lain, bahwa Indonesia menganut sistem pertahanan rakyat semesta. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha membela negara.

“Kami yakin, netizen Indonesia sudah sadar bahwa upaya membela kedaulatan bangsa dan negara sudah memasuki spektrum baru yaitu cyber space. Dan ketika ada upaya pihak tertentu untuk membentuk opini menyesatkan tentang Indonesia, maka netizen Indonesia akan bergerak melawannya. Membela kedaulatan bangsa dan negara adalah bentuk jiwa patriot yang ada pada diri bangsa Indonesia. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Justru kesadaran bela negara melalui spektrum cyber harus lebih ditingkatkan,” jelasnya.

Walau begitu Kodam Cenderawasih meminta setiap netizen Indonesia agar mematuhi hukum dan ketentuan yang ada di setiap platform media sosial / jejaring sosial.

Dari data yang dihimpun, pihak Twitter menolak memberikan alasan penutupan akun tersebut, sementara Facebook mengatakan, alasan penutupan akun tersebut karena melanggar standar komunitas Facebook. **

banner 336x280