Ini Jawaban ULMWP Terkait Tuduhan Kapolri
Oleh: Ignas Doy |
Papuainside.com, Jayapura— Ketua Komite Legislatif ULMWP Edison Waromi menanggapi pernyataan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan Komisi Nasional Papua Barat (KNPB) berada dibalik insiden di Papua.
Ia mengatakan, tuduhan Kapolri itu terlalu premature, karena kehadiran ULMWP, untuk memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri (self determination) bangsa Papua Barat secara damai.
ULMWP juga sebuah organisasi legal dan embrio negara Papua Barat yang akan sejajar dan setara dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“ULMWP bukan sebuah organ taktis dan bukan pula organisasi teroris yang mau diidentikkan dengan kekerasan dan kriminalitas,” ujar Waromi di Jayapura, Jumat (6/9).
Dikatakannya, walaupun Kapolri mengaku telah memiliki data melalui Tim Cyber Crime Mabes Polri terkait keterlibatan ULMWP dalam insiden di Papua, termasuk produksi dan penyebaran hoax tapi tuduhan harus dibuktikan dengan saksi dan secara tertulis.
Dikatakan, jika Kapolri mengatakan ULMWP dan KNPB mesti bertanggungjawab terhadap insiden di Papua, maka pihaknya mau bertanggungjawab asalkan dihadapan Komisi HAM PBB atau International Commission of Jurists bukan di Pengadilan Indonesia.
Karena itu, tukasnya, pihaknya minta Komisi HAM PBB atau International Commission of Jurists segera datang ke Papua, untuk menyelidiki insiden di Papua.
“Indonesia tak bisa menutup diri dengan alasan kedaulatan, hukum dan lain-lain,” ujarnya.
Menurutnya, insiden di Papua pada tanggal 29 Agustus 2019 di Kota Jayapura adalah spontanitas dari sebagian demonstran, akibat akumulasi rasisme yang sudah berlangsung lebih dari 56 tahun sejak integrasi Papua kedalam NKRI.
Dijelaskannya, hal ini menunjukan bahwa langkah yang ditempuh pemerintah Indonesia hingga kini belum menyelesaikan secara menyeluruh akar persolan di Papua Barat, yakni pelanggaran Hak -hak Asasi Manusia (HAM), rekayasa Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) yang tak jujur dan adil serta ungkapan rasis terhadap warga Papua.
“Jadi dalam hal ini pemerintah Indonesia harus jujur membuka diri untuk perlu menyelesaikan hal ini secara damai,” tuturnya.
Sebelumnya, Kapolri menyebut ULMWP dan KNPB (Komite nasional Papua Barat) berada dibalik insiden yang terjadi di Papua.
“ULMWP dan KNPB (ada dibalik ini) catat itu, saya sudah dapat data, KNPB main, ULMWP main dan saya tahu rangkaiannya ke mana, termasuk Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) adik-adik mahasiswa Papua ini juga digerakan oleh mereka,” tegas Jenderal Polisi Tito Karnavian, di Jayapura, Kamis (5/9) siang.
Untuk itu, masyarakat juga diminta agar tak mudah mempercayai informasi sepotong dengan berbagai versi yang tak bisa dipertanggung jawabkan.
“Saya minta masyarakat jangan terpengaruh dengan isu dan versi dikemas oleh berbagai pihak dalam rangka Papua lebih kisruh, memanaskan yang lain, memprovokasi yang lain,” tambah Tito.
Kapolri juga mengancam akan tindak tegas kelompok-kelompok tersebut.
“Jadi apa yang terjadi di Papua di design oleh kelompok yang ada di sini. Itu semua akan saya kejar, kita sudah tahu nama-namanya, kita akan tegakkan hukum kepada mereka. ULMWP dan KNPB bertanggung jawab atas Insiden ini dan akan saya kejar,” tegas Kapolri lagi.
Tak hanya itu, Tito juga mengatakan dua kelompok tersebut juga memproduksi hoax-hoax tentang Papua.
Untuk itu Tim Ciber Mabes Polri telah memantau siapa yang memproduksi konten hoax tentang Papua.
“Kita ingin internet dibuka, tapi kalau terus dimain seperti ini masyarkat terbakar hanya informasi sepotong. Terpaksa kita shutdown lagi untuk menjamin keamanan nasioanal dan itu boleh,” jelasnya.
Kapolri Tito juga tak segan-segan menyebutkan Benny Wenda dan kelompok lainnya mengharap Papua memanas demi agenda rapat komisi HAM di Jenewa dan Sidang Majelis umum PBB pada 24 September.
“Mereka sengaja bikin rusuh biar ada suaranya di sana Papua rusuh, semua negara ada sampaikan pandangannya tapi tidak ada agenda soal Papua, cuman isu dilempar dengan satu dua negara yang didekati dan ambil isu itu, nah supaya nendang dibuatlah Papua rusuh, jadi siapa yang main, ya Beny Wenda titik,” ungkapnya lagi. Benny Wenda adalah West Papua Independence Leader and Chairman of The ULMWP. **