Oleh: Ignas Doy |
Papuainside.com, Jayapura—Dinas Kehutanan dan Konservasi Papua menyiapkan souvenir atau oleh-oleh khas Papua, untuk para tamu yang hadir dalam PON (Pekan Olahraga Nasional) XX tahun 2020 di Bumi Cendrawasih.
Souvenir khas Papua ini diserahkan secara simbolik oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Konservasi Provinsi Papua Jan Jap Ormuseray, SH, MSi kepada Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH, yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan Sekda Papua Doren Wakerkwa, SH, usai pembukaan Rapat Kerja Teknis Rehabilitasi Lahan dan Kebakaran Hutan Provinsi Papua Tahun 2019 mengusung Tema Peningkatan Sinergitas Kelembagaan Dalam Rangka Mendukung Rehabilitasi Hutan dan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Hotel Horison, Kotaraja, Kota Jayapura, Selasa (29/10).
Souvenir khas Papua itu antara lain, steack rumput laut diproduksi KPHL (Kesatuan Pemangku Hutan Lindung) Kabupaten Yapen. Madu asli Wamena diproduksi KPHL Jayawijaya. Aneka kue sagu diproduksi CDK (Cabang Dinas Kehutanan) Kabupaten. Aneka kue mangrove dan teh kuri diproduksi KPHP (Kesatuan Pengelola Hutan Produksi) Kabupaten Waropen. Minyak kayu putih diproduksi KPHL Kabupaten Biak Numfor. Lulur mangrove dan snack krupuk mangrove diproduksi CDK Kabupaten Mimika dan tepung sagu, minyak nilam sambal sagu diproduksi KPHP Lintas Sarmi Mamberamo.
Doren Wakerkwa mengatakan, Gubernur Papua menyarankan, agar semua OPD di lingkungan Pemprov Papua menyiapkan souvenir, untuk mendukung PON XX sesuai bidang tugas masing-masing.
Ormuseray menuturkan, pihaknya memperkirakan tamu yang bakal datang ke Papua dalam rangka PON XX sekitar 14.000 orang.
Para tamu akan terdistribusi di 3 claster utama, yakin Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Mimika juga pendukung seperti di Merauke.
Ia mengatakan, pihaknya sudah memperhitungkan produksi hasil hutan bukan kayu termasuk madu, minyak kayu putih, aneka olahan kue baik dari sagu dan mangrove, steak rumput laut dan lain-lain.
Menurutnya, pihaknya sudah memproduksi souvenir –souvenir bersama dengan kelompok tani hutan dan masyarakat adat. Tentunya didukung sepenuhnya oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Papua.
Karena itu, terangnya, pihaknya mengharapkan pada saat PON XX telah tersedia aneka olahan dari Mama-Mama asli Papua, sehingga mampu meningkatkan ekonomi keluarga.
“Sehingga salah- satu sasaran dari PON XX, yakni sukses di bidang ekonomi untuk masyarakat lokal bisa tercapai,” imbuhnya. **