Hercules Diminta tidak Lagi Mengangkut Pengungsi Keluar dari Wamena

Warga yang masih berada di bandara menunggu Hercules mengangkut mereka keluar dari Wamena. (foto: Vina Rumbewas)
banner 468x60

Oleh: Vina Rumbewas |

Papuainside.com, Wamena— Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mempertanyakan masih adanya warga yang keluar dari Wamena menggunakan pesawat Hescules milik TNI AU.

banner 336x280

Menurutnya, jika ada pengungsi yang dipulangkan kembali ke Wamena kenapa masih ada yang dibawa keluar juga dari Wamena.

“Kenapa kita kembalikan pengungsi ke Wamena tapi ada yang diangkut keluar lagi,” ungkap Banua kepada media, Kamis (10/10)

Menurutnya, penerbangan Hercules setelah mengangkut pengungsi dari Jayapura kembali ke Wamena, jangan lagi mengangkut pengungsi untuk keluar dari Wamena.

“Saya harap petugas TNI AU agar tidak menerima penumpang untuk keluar lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Mayor Penerbang Arief Sudjadmiko selaku Komandan Detasemen TNI AU Wamena mengatakan jika saat ini pihaknya hanya melakukan pergeseran pasukan dan memulangkan beberapa staf dari kementrian dan relawan.

“Jadi kita hanya menggeser pasukan dan memulangkan beberapa staf dari kementrian sosial, PUPR, termasuk relawan seperti dari ACT, TNI, TAGANA dan beberapa relawan lain,” ungkapnya kepada Papuainside.com saat dihubungan melalui telepon, Jumat (11/10).

Namun dirinya tidak memungkiri jika ada ada beberapa penumpang sipil dari luar Jayawijaya, yang ingin keluar dari wilayah pegunungan tengah.

Seperti warga dari kabupaten Yalimo, Tolikara, Lanny Jaya, dan Mamberamo Tengah.

Pihak TNI AU sendiri tidak mengetahui pasti alasan warga ini keluar dari wilayah pegunungan.

“Entah ada kepentingan atau mengungsi sementara waktu kita tidak menanyakan satu persatu alasannya. Tapi ada diantara mereka yang untuk sementara waktu keluar dari wilayah pegunungan,” jelasnya.

Ia juga menekankan selama menjalankan misi kemanusiaan di Wamena sama sekali tidak memungut biaya, bahkan pihaknya berhasil mengamankan dua pelaku calo.

“Saat kita melakukan misi kemanusiaan, dari awal sudah disampaikan tidak dipungut biaya. Bahkan kami menangkap 2 oknum calo yang memanfaatkan situasi,” jelasnya.

Disamping itu meski masa tanggap darurat telah berakhir TNI AU tetap menjalankan misi kemanusiaan karena warga pengungsi yang sebelumnya eksodus keluar Wamena memilih kembali

“Tanggap darurat berakhir 7 Oktober lalu, tapi TNI AU masih berjalan sampai sekarang karena ada eksodus warga yang kemarin keluar dari Wamena ingin kembali,” pungkasnya. **

banner 336x280