Hari Pertama Sekolah di SMPN I Wamena, Kehadiran Siswa hanya 11 Persen

Murid SMP Negeri I Wamena, hari pertama masuk sekolah, bermain bersama, Senin (7/10). (foto: Vina Rumbewas)
banner 468x60

Oleh: Vina Rumbewas |

Papuainside.com, Wamena – Dua minggu pasca rusuh Wamena aktifitas pendidikan kembali di buka, meski belum seratus persen berjalan normal.

banner 336x280

Seperti yang terlihat di SMP N 1 Wamena, berdasarkan presentase sekitar 11 persen siswa yang hadir, dan dari 1.097 siswa yang terdata hanya 190 siswa yang hadir, sedangkan tenaga guru dari 43 yang ada hanya 27 tenaga guru yang hadir.

Yemima Kopeuw, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Wamena mengatakan dihari pertama ini belum dilakukan proses belajar mengajar karena masih dilakukan pendataan.

“Untuk proses belajar mengajar belum karena hari ini pendataan dan kami ajak siswa bermain untuk menghilangkan rasa trauma,” ungkapnya.

Sedangkan untuk pelaksanaan semester menurutnya belum disepakati bersama dewan guru.

Namun akan dikoordinasikan melalui group sekolah dan group rombongan belajar.

Bupati Jayawijaya John R Banua menyambut anak-anak saat hari pertama masuk sekolah, Senin (7/10). (foto: Vina Rumbewas)

Sementara untuk tenaga guru menurutnya, beberapa guru masih menenangkan diri di luar Wamena karena trauma. Sedangkan yang masih bertahan hari ini akan mengikuti trauma healing yang dilaksanakan kementrian sosial.

“Untuk proses PBMnya kami belum mulai cuman hari ini kami mulai dengan pendataan,” katanya.

Dirinya juga menambahkan, berdasarkan imbauan bupati maka sekolah tetap akan dibuka berapapun siswa yang hadir.

“Orang tua kami imbau agar bisa membangun komunikasi dengan kami melalui group whatsapp kami juga ada website sekolah yang kami buka untuk saran dan masukan orang tua,” jelasnya.

Adimas Putra Siswa Kelas 7 mengatakan setelah tinggal di rumah selama dua minggu dirinya senang karena dapat berkumpul kembali dengan teman-teman sekolahnya.

“Senang sudah bisa kumpul sama teman-teman, dua minggu selalu di rumah main sendiri tidak pernah keluar rumah,” ungkapnya.

Dirinya mengakui sangat rindu dengan teman dan guru-gurunya.

Untuk menghilangkah trauma, dihari pertama dibukanya kembali sekolah-sekolah para siswa dan guru beryospan bersama di halaman sekolah.

Para jurnalis, relawan dan para petugas dari kemensos juga ikut bersama. **

banner 336x280