PAPUAInside.com, JAYAPURA— Obhe Ondofolo Ifar Besar di Kampung Ifar Besar Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua pada peringatan Hari Kartini 21 April 2021 tampak meriah.
Obhe yang selama ini hanya digunakan para lelaki untuk pertemuan dan pada jaman dulu tempat berunding mengatur strategi perang, kali ini panggung tersebut diberikan kepada kaum perempuan berdiskusi dan menggelar fashion show.

Peringatan Hari Kartini yang dipusatkan di Obhe Ondfolo Infar Besar ini diikuti para perempuan Sentani, mama-mama Ondofolo dari 24 Ondofolo di Sentani, para jurnalis perempuan yang tergabung dalam FJPI, mantan jurnalis perempuan serta undangan dari berbagai kalangan.
Puncak peringatan diisi dengan talk show dengan tema perempuan dan budaya menampilkan pembicara Tenaga Staf Khusus Presiden Rini Modouw, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Sosial Budaya Politik dan HAM Kabupaten Jayapura Elfrida Jakarimilnena dan dibuka Asisten I Setda Kabupaten Jayapura Elphyn Situmorang serta fashion show.
Fashion show diikuti 26 peserta mulai dari anak-anak, gadis dan mama-mama yang berasal dari 24 ondofolo yang ada di Sentani.

Tepuk tangan meriah dari penonton mana kala setiap peserta tampil memperagakan busana yang dipakainya.
Semua menggunakan kebaya, berdandan cantik namun tetap menyertakan atribut khas Papua, ada yang menggunakan noken untuk menutup kepala ada juga yang menggunakan sirih dan pinang untuk hiasan sanggul.
Sebelum lomba dimulai, Tenaga Staf Khusus Presiden Rini Modouw yang juga mantan Putri Papua memberikan pelatihan singkat bagi peserta.
‘’Ya, angkat dagu…. langkah diangkat, pelan-pelan saja, perhatikan letak tangan,.. ‘’ ujar Rini sambil mempraktekkan cara berjalan di cat walk.
Mama-mama sangat antusias bergantian mempraktekkan cara berjalan yang diajarkan Rini Modouw.

Ketua Panitia Hari Kartini ke 58 Ineke Violeta Fami yang juga istri Ondofolo Ifar Besar Nicolaus Joku mengatakan, pertama kalinya Obhe diberikan kepada perempuan untuk menampilkan kreatifitasnya ini sekaligus juga sebagai ajang pertemuan istri-istri Ondofolo di Sentani, karena banyak belum saling mengenal.
“Obhe ini sebenarnya milik laki-laki, namun saat ini diberikan ruang untuk perempuan beraktivitas dan melakukan kreatifitas, sehingga bukan hanya nama Ondofolo tetapi juga nama kampung disekitar Danau Sentani bisa terangkat,” papar Ineke.
Elfrida Jakarimilena mengapresiasi kegiatan yang digelar di Obhe Ondofolo Ifar Besar karena adat sudah memberikan ruang kepada perempuan untuk tampil dan berkreasi di tempat yang selama ini hanya digunakan kaum laki-laki.
‘’Ini suatu kemajuan karena kaum perempuan sudah diberikan ruang di Obhe untuk berkreasi, selama ini Obhe adalah tempat laki-laki saja. Saya berharap dengan kemajuan ini perempuan makin terdepan untuk memajukan diri, keluarga dan masyarakat,’’ terangnya. **