Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura— Kenaikan pangkat luar biasa dianugerahkan Kapolri Tito Tarnavian kepada Briptu Hedar Anggota Direktorat Reserse dam Kriminal Umum Polda Papua yang gugur setelah ditembak kelompok sipil bersenjata di Kampung Usir, Puncak Papua, Senin (12/8).
‘’Ya, diberikan kenaikan pangkat satu tingkat dari brigadir satu menjadi brigadir polisi, karena gugur saat menjalankan tugas,’’ terang Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja kepada wartawan di Timika, Selasa (13/8) usai memimpin upacara pelepasan jenazah Brigadir Hedar.
Jenazah Briptu Hedar diterbangkan ke Makassar selanjutnya dimakamkan di kampung halamannya di Barru Sulawesi Selatan atas permintaan keluarga.
Kapolda Rodja mengatakan, masih terus dilakukan penyelidikan terhadap kelompok yang melakukan penembakan terhadap Briptu Hedar.
Sementara itu Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan pelaku penembakan Briptu Hedar adalah KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) pimpinan Lekagak Telenggen.
Kelompok ini kata Bupati Wandik bukanlah penduduk di Kabupaten Puncak tetapi berasal dari luar, namun sering melalukan aksi kekerasan di wilayah Puncak. ‘’Saya kutuk pelaku penembakan tersebut, Tuhan pasti akan membalas apa yang kau lakukan, siapa yang menumpahkan darah sesamanya tidak akan luput dari murka Tuhan. Saya tidak ingin daerah saya selalu menjadi tempa aksi kekekerasan,’’ tegasnya.
Ditegaskan, aksi kekerasan oleh KKB di wilayah Pegunungan Tengah sangat meresahkan, karena mereka ke sana ke mari menenteng senjata sambil melakukan aksi kekerasan. ‘’Kami di wilayah Pegunungan Tengah seperti Puncak, Puncak Jaya dan Nduga selalu terganggu dengan aksi kelompok tersebut,’’ jelasnya.
Atas kejadian tersebut, Bupati Wandik mengatakan sangat sedih dan bersama dengan seluruh masyarakat di Kabupaten Puncak turut berbelasungkawa atas gugurnya Briptu Hedar oleh kelompok KKB.
Di wilayah Puncak, kata Bupati Wandik ada juga kelompok criminal bersenjata tetapi pemerintah terus membangun komunikasi yang baik dan persuasive sehingga tidak melakukan aksi-kasi kekerasan. ‘’Pemerintah terus melakukan pendekatan persuasive ke kelompok tersebut dan berharap suatu saat mereka sadar dan mau bergabung dengan pemerintah untuk membangun,’’ harapnya. **