Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura – Pulangnya ratusan mahasiswa asal Papua dari kota-kota studi di Indonesia karena kemauan sendiri tanpa pemberitahuan kepada pemerintah daerah.
Hal ini membuat Gubernur Papua mengaku pusing untuk mengatur studi mereka. ‘’Mereka pulang atas kemauan sendiri, kita sekarang pusing mengatur mereka mau di taruh di mana,’’ ujar Gubernur Lukas Enembe di Jayapura, Senin (9/9).
Dikatakan, dulu ada imbauan jika merasa tidak aman di kota-kota studi di Indonesia mahasiswa akan dipulangkan, tetapi ternyata di daerah mereka itu aman, jadi untuk apa pulang ke Papua.
‘’Memang dulu kita ada imbauan kalau mereka di negara NKRI tidak aman kita pulangkan, tapi kan daerahnya aman, tidak usah pulang, untuk apa, mereka pulang atas kemauan sendiri, tanpa pemberitahuan kepada pemerintah daerah,’’ jelasnya.
Ketika ditanya apa ada kemungkinan mahasiswa bisa dikembalikan ke kota studi mereka, Gubernur mengatakan bisa saja tergantung mahasiswanya. ‘’Bisa saja. Ini semua tergantung mereka,’’ tegasnya.
Untuk mencari solusi terhadap kepulangan ratusan mahasiswa tersebut Gubernur Papua akan mengundang Gubernur Papua Barat, MRP Papua Barat, DPRP Papua Barat, Rektor Unipa, MRP Papua, DPR Papua, Rektor Uncen seluruh bupati/wali kota untuk membicarakan masalah ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja mengatakan sampai saat ini tercacat 700 mahasiswa asal Papua memilih pulang kampung dari beberapa Kota Studi di Indonesia, yang terbanyak dari Manado 300 orang.
Salah satu penyebab kepulangan para mahasiswa tersebut karena adanya seruan dari kelompok tertentu. “Ya ada (sebagian) merasa tidak aman, kemudian disuruh oleh kelompok-kelompok untuk kembali, kemudian membaca di media sosial bahwa mereka akan kuliah di universitas di tanah Papua. Tapi adik-adik kita ini harus berpikir rasional,” ujar Rudolf, di Jayapura, Senin (9/9)
Rudolf menyayangkan tindakan para mahasiswa tersebut dan harus dicegah karena jangan sampai menjadi korban kepentingan elit-elit tertentu. “Jangan sampai adik-adik kita ini menjadi korban dari kepentingan-kepentingan elit-elit atau kelompok-kelompok. Ini yang harus kita cegah karena anak-anak ini adalah aset-aset bangsa yang perlu kita perhatikan masa depannya,” kata Rudolf.
Mahasiswa Papua yang belajar di kota-kota studi di Indonesia kata Rudolf dijaga keamanannya. “Kapolri sudah menyampaikan, seluruh Polda akan menjamin keamanan dan rasa aman adik-adik mahasiswa kita dimana pun mereka kuliah di luar tanah Papua dan itu jaminan dari kita,” katanya. **