Oleh: Ignas Doy |
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH, kembali menjadwalkan pertemuan dengan mahasiswa eksodus, menyusul permintaan mahasiswa eksodus, untuk bertemu langsung Gubernur Papua.
Demikian diutarakan Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, SIP, MKP, MSi, saat dikonfirmasi usai pelantikan Kepala Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) dan pejabat fungsional analis kebijakan di lingkungan Pemprov Papua di Aula Gedung Negara, Dok V Atas, Kota Jayapura, Kamis (23/1/2020).
Sebagaimana diketahui, ribuan mahasiswa dari sejumlah kota studi di Tanah Air terpaksa kembali ke Papua akibat tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Asrama Kalasan, Surabaya, Sabtu (17/8/2019) lalu.
“Kami akan scedulkan mahasiswa eksodus bertemu dengan Pak Gubernur. Tapi pada prinsipnya kami minta agar mereka tenang dan sabar. Jangan sampai terprovokasi siapapun juga,” tegas Sekda.
Ditanya apakah betul mereka ini mahasiswa yang melakukan eksodus atau jangan- jangan mereka bukan lagi mahasiswa, tapi mengaku mahasiswa eksodus, kata Sekda, Gubernur Papua telah memerintahkan, untuk melakukan pendataan jumlah mahasiswa eksodus.
“Kami telah bersurat kepada masing-masing kampus, untuk memberikan data mahasiswa eksodus,” katanya.
Menurut Sekda, Gubernur Papua telah bertemu Mendagri pada Rabu (22/1/2020), selanjutnya, pada Kamis (23/1/2020) ia bertemu beberapa Kementerian terkait, khusus membicarakan mahasiswa eksodus.
Sebelumnya, perwakilan mahasiswa eksodsu asal Papua menolak undangan pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe, saat pertemuan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh perempuan di Gedung Negara, Kota Jayapura, Papua, Jumat (13/9/2019) lalu.
Benyamin Gurik, salah satu pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua, mengaku sudah berkomunikasi dengan para mahasiswa tersebut. Namun, kepada Benyamin Gurik, para mahasiswa menyatakan belum bersedia memenuhi undangan Gubernur Papua. **