Gelar Ritual Adat Usir Corona, Warga Kimbim Palang Jalan

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, didampingi Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen, tengan negosiasi dengan Kepala Suku Perang Kimbim Asuk Hilapok, yang melakukan pemalangan jalan di Perbatasan Distrik Asologaima dan Distrik Muliama, Kabupaten Jayawijaya, Senin (27/04/20). (Foto: Humas Polres Jayawijaya).

Oleh : Vina Rumbewas I

PAPUAInside.com, WAMENA–Sebagai langkah pencegahan penyebaran Virus Corona atau Covid-19, khususnya  di kabupaten Jayawijaya yang mulai bertambah, para tokoh adat di Distrik Asologaima menggelar ritual adat, yang diyakini dapat mengusir wabah Covid-19.

Ritual adat untuk mengusir  Covid-19 ini warga Kimbim memalang jalan raya Kimbim-Piramid, yang mengakibatkan terhalangnya jalur tersebut, warga yang hendak melitas seperti ke distrik Piramid atau ke kabupaten Lanny Jaya harus berbalik arah melewati distrik Kurulu.

Pemalangan ini dilakukan di Perbatasan distrik Asologaima dan distrik Muliama.

Kepala Suku Perang Kimbim Asuk Hilapok meminta waktu kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Jayawijaya, agar diberikan waktu selama tiga hari untuk melakukan pemalangan jalan.

“Kami minta waktu tiga hari, untuk menutup akses jalan, karena tengah menggelar ritual adat mengusir Covid-19,” ungkapnya, Senin (27/04/20).

Selain itu, mewakili warga ia juga meminta agar petugas kesehatan yang tengah merawat pasien positif Covid-19 dilarang melakukan pelayanan ke distrik Asologaima.

Sementara itu, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua yang tiba di lokasi bersama Wakil Bupati dan aparat TNI/Polri meminta, agar palang jalan dibuka kembali demi kelancaran aktifitas umum.

“Terima kasih telah melakukan ritual adat,  untuk mencegah penyebaran penyakit mematikan ini. Tapi kita berupaya untuk aktifitas umum tak terganggu dan saya minta besok pagi untuk palang ini bisa dibuka,” ungkap Banua.

Selain melakukan negosiasi, agar pemalangan dibuka kembali, Banua juga menghimbau warga Kimbim apabila ada yang mulai merasa sakit disertai demam, batuk dan flu agar segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.

“Apabila prosesi adat sudah selesai dari Bolakme besok (Selasa/28/04/20) pagi palang sudah harus dibuka,” pintanya.

Sebelum meninggalkan lokasi Bupati Jayawijaya menyerahkan bantuan kepada warga dan para tokoh ada yang tengah menggelar ritual adat, berupa beras dan sejumlah uang.

Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen mengatakan dari hasil pertemuan telah disepakati pemalangan akan dibuka pada Selasa (28/05/20) pagi.

“Disepakati pemalangan akan dibuka besok pagi setelah selesai prosesi adat,” katanya.

Sebanyak 50 personil dari aparat gabungan TNI/Polri diturunkan,  untuk melakukan pengamanan selama proses negosiasi pembukaan palang jalan.**