Oleh: Faisal Narwawan |
Papuainside.com, Jayapura—Ketua FKUB Provinsi Papua Pendeta Lipiyus Biniluk melihat situasi di Papua pasca demo berakhir rusuh Kamis (29/8) lalu, sudah mulai kondusif dan mengajak semua orang menjaga diri agar terhindar dari provokasi-provokasi.
Pdt Lipiyus Biniluk lantas mengajak semua pihak agar berdoa dan berpuasa dan lakukan pendekatan ke masyarakat. “Mengajak ke gereja agar tak ada provokasi, berusaha untuk aman karena saya lihat sudah mulai aman, jadi kalau ada tuntutan sesuatu harus dengan baik, tuntut apa saja boleh tapi tertib,” harapnya.
Terkait kehadiran pasukan keamanan TNI-Polri di Papua, tujuannya membantu pengamanan pasca kericuhan di Papua. “Anggota di sini mereka datang untuk membantu keamanan, tapi jangan terlalu ke sini ke sana pake mobil, tenang aja ditempat, kalau di ruko, di ruko saja, jangan ke sini ke sana itu bisa meresahkan sebagian masyarakat, kecuali ada sesuatu terjadi,” ungkap Pendeta Lipiyus kepada awak media saat diwawancarai di Makodam XVII/Cenderawasih, Selasa (17/9).
Pdt Lipiyus juga meminta tak ada pemaksaan kehendak, permasalahan yang timbul harus diselesaikan dengan wadah-wadah yang sudah ada.
“Jangan semua mengaku saya bisa, janganlah begitu, ada pemimpin, tokoh agama, MRP di Papua, coba percayakan ke mereka. Itu pertama, ke dua, pemerintah pusat hargai pejabat di Papua, dirangkul lalu duduk bicara, jangan bikin pejabat baru di pinggir-pinggir jalan untuk selesaikan Papua, itu menambah masalah,” pintahnya lagi.
Sementara mengenai mahasiswa Papua, Pdt Lipiyus mengimbau agar tak terlalu dipaksakan.
Menurutnya permasalahan yang ada layaknya konflik orang tua dan anak, sehingga kedepannya akan kembali baik.
“Mahasiswa lagi panas, jangan terlalu paksa, kita ikuti dulu. Semua baik, gubernur mereka tidak terima beliau tapi beliau tenang, sebagai orang tua biasalah ke anak,” tandasnya. **