Oleh: Faisal Narwawan|
Papuainside.com, Jayapura – Polda Papua menggelar fokus grup diskusi untuk memperkuat keterpaduan antar elemen masyarakat dalam melawan berita hoax guna menjaga kedamaian di Tanah Papua.
Kegiatan ini berlangsung di Hotel Grand Alison Kabupaten Jayapura, Selasa (1/10) siang.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dalam sambutan pembukaan acara tersebut mengingatkan bahayanya berita hoax yang tersebar melalui media sosial.
Untuk itu pertemuan diskusi tersebut dianggap sangat penting, mengingat rentetan kericuhan di Papua juga dipicu adanya berita hoax yang tersebar di media sosial.
Apa lagi menurutnya saat ini pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten, para tokoh adat tak didengar lagi imbauanya, padahal sudah intensif mencoba merangkul.
“Kejadian-kejadian di Papua dan Papua Barat itu menjadi tantangan kita bersama, seperti apa permasalahan di lingkungan kita ini harus kita pikirkan. Saya merasa tertantang, karena kok bisa mereka secepat itu percaya dan mengabaikan pernyataan resmi dari pemangku kepentingan. Bahkan, termasuk imbauan dari gubernur, bupati dan lainnya juga diabaikan,” jelas Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, Selasa (1/10/2019).
Kapolda Papua ini juga melihat perhatian pemerintah daerah sudah sangat bersungguh-sungguh memberikan perhatian untuk masalah ini.
“Pemangku kepentingan tak seperti lima tiga tahun lalu yang bisa langsung mencegah konflik dengan imbauan berbagai tokoh. Tapi, kali ini ada persoalan yang menyulitkan kita, untuk itu saya ingin tantang saudara-saudara di sini agar bagaimana mampu meredam hal ini, terutama meredam generasi muda Papua,” ungkapnya lagi.
Ia menilai aksi di Wamena juga mampu mengubah situasi tidak kondusif akibat pemberitaan media sosial yang sangat cepat.
“Kalau kemarin ada langkah dari pemerintah untuk memblokir saya pikir itu bagian lain yang mungkin menjadi alternatif jalan keluar, tapi sudah mendapat sorotan juga menyangkut hak asasi, untuk itu ini kita sedang lakukan upaya agar bagaimana mengendalikan pemberitaan hoax,” katanya lagi.
Jenderal bintang dua ini juga meminta hadirin yang ada agar menyaring berita atau informasi yang tersebar melalui media sosial yang ada.
“Ini sangat berbahaya, apa lagi kaum muda di Papua sudah tak hargai lagi kaum tua, untuk itu kaum muda harus kita buka ruang untuk ajak mereka berbicara,” tambahnya.
Kepada mahasiwa eksodus juga Kapolda asal Papua ini mengigatkan pentingnya pendidikan bagi generasi masa depan.
“Jangan asal, ke depan konpetensinya sudah sangat ketat jadi harapan saya pelajar ini bisa pulang ke kota studi masing-masing, keamanan dan lainnya dijamin pemerintah,” tambahnya lagi. **