Enam Bupati Papua Teken MoU dengan Pertamina, Siap Bangun SPBU

Enam Bupati masing-masing Bupati Puncak, Asmat, Yahukimo, Yalimo Tolikara, dan Mamberamo Tengah, melakukan MoU dengan manejemen PT Pertamina dan PT Patra Logistik, salah satu anak perusahan PT Pertamina, terkait rencana pembangunan sejumlah SPBU dan Jobber di enam di wilayahnya. Penandatanganan MoU di Surabaya, diawali pertemuan 14-15 Januari 2020. (foto: istimewa)
banner 468x60

Oleh: Faisal Narwawan|

PAPUAinside.com,JAYAPURA – Enam Bupati di Papua, melakukan MoU bersama PT Pertamina dan PT Patra Logistik, (salah satu anak perusahan PT.Pertamina) terkait rencana pembangunan sejumlah SPBU (Stasiun pengisian bahan bakar umum) dan Jobber (Terminal BBM mini) di wilayahnya.

banner 336x280

Keenam Bupati tersebut adalah Bupati Puncak Willem Wandik, Bupati Asmat Elisa Kambu, Bupati Tolikara Usman Wanimbo, Bupati Yalimo Lakius Peyton dan Bupati Yahukimo Abock Busup. Sementara, Bupati Mamberamo Tengah diwakili kepala Dinas PTSP, Abraham Ahyuan.

Penandatanganan kerjasama tersebut berlangsung di Surabaya, pada Selasa 14 Januari hingga 15 Januari 2020. Hasilnya, tahun ini akan dilakukan pembangunan SPBU dan Jobber tersebut.

General Maneger (GM) PT.Pertamina (Persero) MOR VIII Maluku dan Papua, Gema Iriandus Pahalawan usai pertemuan mengaku gembira dengan langkah kerja sama tersebut.

Menurutnya, dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari itu, pihaknya bersama dengan para kepala daerah mampu membuat rencana untuk pengembangan fasilitas penyalur seperti Jobber dan SPBU dii masing-masing kabupaten.

“Harapan kami, pembangunan SPBU ini, mampu memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya untuk pemenuhan akan  kebutuhan energy seperti BBM dan elpij dengan harga yang lebih rendah,” ungkap Gema Iriandus dalam rilis yang diterima PAPUAinside.com, Rabu (15/1/2020) sore.

PT Patra Logistik, sebagai anak perusahan PT Pertamina, akan membantu Pemerintah daerah dalam hal penyaluran BBM di enam Kabupaten tersebut, termasuk membangun beberapa lembaga penyalur (SPBU dan Jobber).

Bupati dari enam kabupaten di Papua bersama manajemen PT Pertamina dan PT Patra Logistik di Surabaya. (foto: istimewa)

Langkah ini diharapkan juga mampu  mencegah kelangkaan BBM, termasuk mencegah permainan dari para pengecer BBM ilegal yang sering memanfaatkan kesempatan untuk meraup untung sebesar-besarnya.

“Kami optimis seperti itu, karena sudah ada lembaga penyalur BBM yang resmi dan diawasi langsung oleh pemerintah daerah, bekerja sama dengan PT Patra Logistik tentunya,” ungkapnya lagi.

PT Patra Logistic lanjut Gema akan melakukan pertemuan dengan tim teknis masing-masing kabupaten untuk  rencana pembangunan SPBU.

“Pembangunan SPBU membutuhkan biaya yang besar dan tidak mudah, sehingga PT Patra Logistik, akan membantu pemerintah daerah untuk pembangunan SPBU di masing-masing Kabupaten,” katanya lagi.

Namun pihaknya tetap membuka diri kepada perorangan atau lembaga yang lain jika ingin membangun SPBU.

“Kan akan diseleksi oleh pihak PT Pertamina, jika memenuhi syarat, sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada, maka pihak Pertamina siap bekerja sama dalam penyaluran BBM di daerah. Karena semakin banyak SPBU, maka semakin membantu masyarakat. Inti dari pertemuan ini, adalah masyarakat bisa nikmati BBM satu harga, dan juga ada dampak ekonomi dan kesejahteraan bagi warga setempat,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, pertemuan dengan pihak Pertamina merupakan pertemuan bersejarah, untuk menghadirkan Pertamina di seluruh Kabupaten di Papua, termasuk mendukung program BBM satu harga bagi masyarakat Papua di seluruh Kabupaten di Papua.

“Karena  perkembangan saat ini, dimana sudah ada pembangunan jalan Trans Papua, dengan demikian banyak kendaraan, sehingga kebutuhan akan BBM cukup besar. Kami sangat gembira menyambut kerja sama ini, jika selama waktu yang ada hanya SPBU mini, sekarang akan dibangun SPBU dengan kapasitas besar, berarti kelangkaan BBM di daerah tidak terjadi, masyarakat dalam waktu dekat nikmati BBM dengan harga normal, pemerintah daerah juga mudah untuk mengawasi pengecer-pengecer ilegal,” ujar bupati panjang lebar.

Khusus untuk Kabupaten Puncak sendiri, direncanakan akan dibangun SPBU di tiga tempat di antaranya di Ilaga, Sinak dan Beoga.

“Karena daerah-daerah ini membutuhkan BBM dalam kapasitas yang besar. Nantinya SPBU ini, langsung diawasi oleh Pemerintah daerah,dengan demikian distributor-distrobutor BBM yang ilegal dapat ditekan,” tegasnya lagi.

Kepada Kabupaten lain di Papua ia berharap dapat mengambil langkah yang sama agar masyarakat dapat menikmati BBM dengan harga normal. **

banner 336x280