Empati Atas Papua, Kodam Cenderawasih Rayakan HUT TNI Secara Sederhana

Pangdam berikan Penerimaan tanda jasa kesetiaan 8 tahun,16 tahun,24 tahun dan 32 tahun kepada anggota TNI. (foto: Pendam XVII/Cenderawasih)
banner 468x60

Oleh: Faisal Narwawan|

Papuainside.com, Jayapura – Kodam XVII/Cenderawasih menggelar upacara HUT TNI ke 74 bertempat di Lapangan Frans Kaesepo Kodam XVII/Cenderawasih dengan Inspektur Upacara Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab.

banner 336x280

Puncak peringatan HUT TNI Ini dilaksanakan tak seperti biasanya dan hanya berlangsung sederhana, upacara dilanjutkan dengan acara syukuran sederhana.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab usai acara tersebut mengakui HUT TNI ke 74 Ini dilaksanakan secara sederhana.

“Mengingat kita di Papua ada gejolak untuk itu kami harus empati, jadi dalam kegiatan ini tidak semeriah-meriahnya, karena ada saudara kita yang susah, yang hadir juga internal saja, parah tokoh dan lainya untuk mendukung kegiatan ini,” jelas Panglima, Sabtu (5/10/2019).

Selain itu, sebelum acara puncak, Kodam XVII/Cenderawasih menggelar beberapa kegiatan baik di tingkat Kodam maupun satuan jajaran di seluruh wilayah Papua.

Kegiatan ini dirancang untuk memberikan dorongan dan kekuatan bagi mereka yang terkena musibah.

Kegiatan tersebut meliputi bakti sosial, pengobatan massal, donor-darah, pemberian bantuan, lomba-lomba baik yang dilaksanakan oleh anggota TNI maupun bersama-sama dengan masyarakat.

Sebelumnya dalam amanat Panglima TNI yang di bacakan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih mengatakan, Panglima TNI beserta keluarga besar TNI mengucapkan rasa hormat dan bela sungkawa yang mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik TNI dalam melaksanakan tugas negara.

“Kami yang ditinggalkan akan melanjutkan tugas yang diamanahkan dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan dan kesabaran,” ujar Panglima.

Sebagai alat negara, tugas TNI tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis yang berkembang dinamis dan semakin kompleks. Perkembangan dunia telah menciptakan dimensi dan metode peperangan baru. Kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, juga membawa dampak disruptif diberbagai bidang.

Hal ini telah menjadikan konsep peperangan menjadi tidak lagi terbatas dalam suatu batas teritorial dan masuk ke berbagai dimensi.

Sebagai contoh perang siber yang disertai perang informasi, walaupun tidak menghancurkan, namun sangat merusak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Konsep-konsep inipun mengaburkan filosofi perang konvensional dengan menggeser dimensi waktu, karena perang-perang tersebut terjadi di masa damai.

Ditambah lagi potensi bencana alam yang dapat terjadi setiap saat. Ancaman militer dan non militer berubah dan TNI harus siap menghadapinya.

Menghadapi kompleksitas ancaman di atas, diperlukan Postur TNI ideal yang dibangun sesuai kebijakan pertahanan negara dan disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Pembangunan Postur TNI meliputi pembangunan kekuatan, pembinaan kemampuan dan gelar kekuatan TNI. Dalam rangka pembangunan kekuatan TNI.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, TNI harus bahu-membahu dan bersinergi dengan berbagai komponen bangsa lainnya. Berbagai kekuatan yang bersatu itu akan menghasilkan energi yang luar biasa bagi kemajuan bangsa.

Diakhir amanat Panglima TNI memberikan penekanan terhadap Prajurit TNI agar perkokoh iman dan takwa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, tingkatkan soliditas TNI, pegang teguh nilai-nilai keprajuritan serta kemanunggalan TNI dengan rakyat, tingkatkan kewaspadaan dan profesionalitas serta kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi berbagai macam tantangan tugas yang kian kompleks.

“Sikapi berbagai kemajuan dengan bijak, jadilah agen perubahan yang positif, jalanilah setiap tugas secara ikhlas, karena tugas kita adalah sematamata untuk kepentingan bangsa dan negara tercinta ini,” tutup sambutan Panglima TNI. **

banner 336x280