Oleh : Faisal Narwawan|
PAPUAinside.com, JAYAPURA – Polresta Jayapura Kota berhasil mengamankan 4 senjata api beserta 8 amunisi yang ditemukan di wilayah Perbatasan Kota dan Kabupaten Jayapura, Distrik Heram Kota Jayapura dan saat ini masih terus melakukan penyelidikan untuk menemukan pemiliknya.
Senpi tersebut ditemukan saat anggota Patmor Polresta Jayapura Kota melakukan patroli Jumat (24/1/2020) sore. “Anggota patmor sedang melakukan patroli di TKP, tiba-tiba menemukan sekelompok orang, sekitar 5 orang yang kaget dengan petugas dan kemudian melarikan diri ke arah balik gunung,” ungkap Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R. Urbinas dalam jumpa pers, Selasa (28/1/2020) siang.
Lanjut Kapolres, petugas melakukan pengejaran namun tidak menemukan kelompok tersebut. “Saat melakukan penyisiran di sekitar TKP, anggota kami berhasil menemukan 4 pucuk senjata api berbagai jenis,” jelas Gustav.
Adapun barang butki senpi yang ditemukan yaitu, satu pucuk senpi genggam jenis FN Gun beserta satu buah magazen, satu pucuk senpi laras panjang rakitan beserta 1 buah magazen, 1 buah teleskop merek bushnell dan 3 buah amunisi caliber 5.56 mm serta 1 pucuk senpi genggam laras pendek rakitan dan satu pucuk senpi genggam jenis air sofgun warna hitam beserta 5 butir amunisi.
“Kami masih melakukan penyelidikan untuk pemilik 4 senjata api ini. Kami belum pastikan, kemungkinan mereka sembunyikan di semak-semak dan kaget saat melihat patroli,” ungkap Kapolresta lagi.
Dengan adanya penemuan 4 senpi tersebut Polresta Jayapura Kota akan terus melaksanakan patroli ke wilayah-wilayah rawan sehingga mengurangi resiko adanya korban terhadap masyarakat sipil dan aparat keamanan.
“Atas perintah Kapolda, kami akan efektifkan patroli jarak jauh hingga batas kota dan juga melakukan razia selektif untuk mencegah masuknya atau beredarnya senjata api ilegal di wilayah hukum Polresta Jayapura Kota dan sekitarnya,” ujarnya lagi.
Polresta juga masih melakukan pendalaman mengenai adanya keterlibatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dalam kasus tersebut.
“Untuk adanya keterlibatan KKB atau tidak kami belum bisa pastikan, tetapi melihat kita berbatasan dengan Negara PNG sehingga mungkin bisa masuk dari sana, apakah untuk berburu atau tujuan lain, kita perlu dalami,” tutupnya. **