Oleh: Vina Rumbewas I
PAPUAinside.com, WAMENA–Dengan terjalinnya kerjasama pelayanan kesehatan antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nduga dengan Pemkab Jayawijaya, diharapkan dapat membantu meningkatkan pelayanan dan sarana prasarana di lingkungan RSUD Wamena.
Hal ini disampaikan Direktur RSUD Wamena, dr Felly Sahureka, usai penandatangan kerjasama pelayanan kesehatan pemda Nduga dan RSUD Wamena, baru-baru ini.
“Kami berharap kedepan dengan adanya kerjasama dengan dua kabupaten ini bisa membantu, sehingga mungkin sarana dan prasartana atau gedung rawat ini bisa dibangun dari dana APBD atau DAU,” katanya, Rabu (15/6/2022).
Dari tujuh kabupaten tetangga yang ada di wilayah Lapago, baru kabupaten Nduga dan Lanny Jaya yang bekerjasama dengan RSUD Wamena, untuk memberikan layanan kesehatan bagi warganya yang ada di Jayawijaya.
“Terimakasih untuk pemda Nduga yang sudah berinisiatif bekerjasama dengan kami, setelah sebelumnya pemda Lanny Jaya yang bekerjasama dengan kami dan sudah berjalan selama dua tahun,” ungkap dr Felly.
Lanjutnya, meski penandatangan kerjasama dengan pemda Nduga sempat beberapa kali tertunda, namun akhirnya dapat terlaksana.
Katanya juga, secara teknis kerjasama ini nantinya akan sama seperti yang sudah dilakukan dengan pemda Lanny Jaya, dimana RSUD Wamena akan membuka pelayanan gratis bagi warga Nduga dan akan diklaim ke pemda Nduga di bulan berikutnya sesuai dengan nilai yang memang harus dibayarkan pasien.
Saat ini di RSUD Wamena terdapat 208 tempat tidur dengan 17 dokter spesialis yang siap memberikan pelayanan kepada masyarakat, namun tidak dipungkirinya masih terdapat berbagai kendala.
“Tahun ini pengadaan obat, BMHP terkendala, karena kenaikan PPN PPH yang terjadi di tahun anggaran berjalan, sehingga peningkatan harga bahan baku dan sebagainya membuat kami kewalahan soal BMHP dan obat, karena semua proses klik di e-catalok terkendala sehingga agak lama,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus berusaha memenuhi sarana prasarana yang ada, karena rata-rata gedung perawatan di RSUD Wamena saat ini diatas 20-an tahun.
Dan saat ini sementara dilakukan pembangunan gedung baru yang rencananya memiliki tiga lantai.
Sehingga, lanjut dr Felly, jika tidak ada dukungan dari kabupaten lain di Lapago, maka akan berat untuk RSUD Wamena, apalagi saat ini KPS tidak diberlakukan lagi, sehingga kembali lagi ke kebijakan para bupati di wilayah Lapago, mengingat RSUD Wamena merupakan rumah sakit rujukan regional.
“Kami tidak bisa melakukan banyak hal kalau tidak ada kontribusi dari kabupaten, sehingga kami berharap kami bisa melakukan pelayanan dengan maksimal untuk masyarakat,” jelasnya. **