Oleh: Vina Rumbewas|
PAPUAinside.com, WAMENA – Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia terus berupaya mempercepat memulihkan proses belajar mengajar di Jayawijaya pasca rusuh yang terjadi September lalu.
Setelah memastikan 64 sekolah di ring 1 atau yang ada di dalam kota proses belajarnya telah normal kembali, kini mulai diupayakan ke wilayah ring 2 dan 3.
“Kita sudah menyelesaikan 64 sekolah yang di kota, kini kita mau beranjak ke luar kota agar langkah-langkah pemulihan pendidikan pasca kerusuhan 23 September lalu berjalan holistic di seluruh Kabupaten Jayawijaya,” ungkap Sekertaris Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya, Bambang Budiandoyo, disela-sela koordinasi pemantapan proses belajar mengajar yang diikuti oleh para kepala sekolah dan kepala distrik dari 7 titik rencana aksi, yang berlangsung di SD Negeri Wamena, Senin (11/11).
Selain itu, disdik bersama WVI akan mulai masuk ke sekolah-sekolah yang ada di luar kota untuk memastikan bahwa 7 titik yang telah dibagi di luar kota dan mewakili 17 distrik ini tenaga pengajarnya akan diberikan pembekalan bagaimana siklus social akan diberikan dengan pola masing-masing.
Dengan begitu dapat memotivasi orang tua, tokoh-tokoh masyarakat, para kepala kampung dan kepala distrik untuk memastikan keamanan dan kenyamanan proses bejalar mengajar di sekolah dapat berjalan.
“Ini tahapan awal jadi mulai minggu dan minggu depan sampai Januari akan dilakukan pendekatan di sekolah-sekolah di luar kota,” beber Bambang.
Tujuh Titik yang akan menjadi konsentrasi pelatihan dukungan psikologisosial bagi guru yakni Distrik Megapura, Muai, Napua, Hubikiak, Siepkosi, Kurulu dan Wosilimo.
Sementara itu, Eninofa Range, Response Manager WVI mengatakan bahwa selama ini WVI fokus pada siklus social yang kemarin sudah dilakukan, pihaknya juga ingin melihat apakah para guru masih mempraktekkannya kepada para siswa atau tidak.
“Rencananya kami akan masuk ke ring 2 dan ring 3, karena ini ada hubungannya dengan masalah keamanan jadi kami juga terbatas sehingga dilakukan bertahap,” katanya.
Menurutnya, program ini dapat berjalan jika ada kerjasama dari semua pihak baik guru, orang tua, pengawas, dan tokoh masyarakat serta kepala distrik setempat.
“Pelatihan Psikologi support yang akan kami lakukan di 7 titik ini diharapkan bias mempercepat pemulihan pendidikan baik guru maupun murid, dan program ini berkontribusi bagi peningkatan pendidikan di Jayawijaya,” tutupnya. **