Dinkes Kota Jayapura Buka Call Center Pengaduan Covid-19

Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano, Wakil Walikota Jayapura Rustan Saru dan Kepala Dinkes Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari di sela-sela sosialisasi antisipasi wabah covid-19, yang digelar manajemen Hotel Aston, Jayapura, Selasa (17/03/2020). (foto: Ignas Doy)
banner 468x60

Oleh: Ignas Doy| PAPUAInside.com, JAYAPURA—Dinas Kesehatan (Dinkes)  Kota Jayapura membuka pusat panggilan atau call center, untuk menerima pengaduan warga, terkait wabah  coronavirus disease atau covid-19.

“Jika ada permasahan di masyarakat. Kalau mau bertanya, mau mengetahui perkembangan dan sosialisasi penanganan covid-19 bisa menghubungi call  center  di 082197837678,” ujar Kepala Dinkes Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari, di sela-sela sosialisasi antisipasi wabah covid-19, yang digelar manajemen  Hotel Aston, Jayapura, Selasa (17/03/2020).

banner 336x280
Imbauan Wali Kota Jayapura Benhurn Tomi Mano untuk bersama-sama melawan corona virus dengan memutus matai rantai penyebarannya. (foto: Humas Kota Jayapura)

Ia mengatakan, petugas Dinkes Kota Jayapura menangani call center selama 24 jam.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua tercatat empat orang di Provinsi Papua kini masuk daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP), yang tersebar di tiga kabupaten dan kota.

Keempat  PDP kini dirawat di tiga rumah sakit, yakni RSUD Merauke dua orang, RSUD Biak dan RSUD Dok II Jayapura masing- masing 1 orang.

Bagikan Masker dan Antiseptik Gratis

Selain menyediakan call center,  ujarnya, pihaknya juga menyediakan masker dan cairan antiseptik, yang dibagikan gratis  di layanan  kesehatan Puskesmas di seluruh kota Jayapura.

Menurutnya, Dinkes Kota Jayapura  memiliki ketersediaan masker dan cairan antiseptik mencukupi. Hanya saja, masker diberikan kepada orang yang sakit saja.

“Jadi bisa menggunakan masker,  etika ada batuk, pilek, deman.  Itu dulu supaya masyarakat tak  panik,” ujarnya.

Ia mengutarakan, masyarakat juga bisa menggunakan alternatif  masker, yakni  tisu, tapi setelah dipakai  langsung dibuang di tempat yang telah disediakan.

‘’Kemudian bisa juga menggunakan sapu tangan. Sapu tangan setelah digunakan dicuci dan distrika dipakai lagi,’’ jelasnya.

Kemudian cuci tangan, ungkapnya, warga dianjurkan mencuci tangan dalam air mengalir menggunakan sabun.

Tapi bisa juga menggunakan alternatif cuci tangan, jika memang tak tersedia sabun bisa dibuat dengan  cara  mengunakan alkohol 70 persen  gliserol 98 persen dan etanol 22 persen. **

banner 336x280