Oleh: Faisal Narwawan|
PAPUAinside.com, JAYAPURA – Dewan adat Keerom (DAK) langsung menanggapi insiden penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap TNI dari Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 713/ST di Distrik Yeti, Kabupaten Keerom, Senin (30/12/2019) kemarin.
Ketua Dewan Adat Keerom, Servo Tuamis kepada wartawan dengan tegas mengutuk dan menyatakan, tinggakan kelompok separatis tersebut tak menghargai wilayah adat di Keerom.
“Kami turut berduka dan ucapkan belasungkawa terhadap anggota TNI yang gugur. Kami kutuk aksi ini, ini kan dalam suasana Natal menuju tahun baru, kasih dan damai ada pada seluruh masyarakat, tapi dirusak KKB,” jelas Servo Tuamis, Selasa (31/12/2019).
Pihaknya juga meminta aparat dan pemerintah usut tuntas pelaku dan oknum masyarakat yang terlibat.
“Kami, Dewan Adat Keerom juga turun investigasi, cari siapa dalang dan siapa saja yang terlibat, siapapun dia harus dihukum,” tegasnya.
Kepada pihak-pihak di luar wilayah adat Keerom dimintanya agar tetap diam dan tak mempolitisir aksi tersebut.
Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Adat Suku Mannem dan Arso Timur, Jack Mekawa.
Kata Jack, selaku dewan adat yang lokasinya diganggu KKB pihaknya merasa sangat kesal dengan aksi tersebut.
Ia juga menyatakan bahwa masyarakat adat tak terlibat dalam aksi tersebut.
“Ini tidak menghargai kami punya rumah, Kelompok ini mengganggu aktifitas masyarakat adat, apa lagi suasana Natal dan lepas sambut tahun baru, ini kelewatan,” tegas Jack.
Kepada pihak keamanan, Jack juga berjanji akan memberikan bantuan penuh untuk mengungkap siapa saja yang ada dibalik insiden tersebut.
“Pihak lain jangan banyak bicara, kami akan turun investigasi, TNI, Pemerintah Daerah silahkan cari dan hukum pelaku serta yang terlibat,” ujarnya. **